Pemerintah 'Welcome' Kalau Vivo Ikut Salurkan BBM Satu Harga
Sariono Hadiwidjoyo menjelaskan kalau Vivo ingin ikut ambil bagian, Vivo dapat segera mendaftarkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyambut baik apabila pendatang baru disektor penyalur BBM yaitu PT Vivo Energy Indonesia, ikut menjadi penyalur BBM satu harga.
Kepala Pelaksana Harian Kepala BPH Migas, Sariono Hadiwidjoyo menjelaskan kalau Vivo ingin ikut ambil bagian, Vivo dapat segera mendaftarkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau Vivo mau masuk jadi penyalur BBM satu harga bisa lapor ke Direktur pembinaan usaha hilir Dirjen Migas, tinggal kami yang melakukan pemantauan dan pengawasan," ucap Saryono saat menggelar konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
Baca: Sejumlah Siswi SMK di Depok Kesurupan Massal Saat Ikuti Kegiatan Sekolah di Villa
Apabila Vivo masuk dalam penyalur maka diharapkan penyebaran BBM satu harga akan lebih cepat dan membantu Pertamina yang 'kewalahan' dalam menyalurkan BBM satu harga.
"Nah kalau pihak Vivo berkeinginan kan harus ditentukan di mana, Pertamina juga sedikit mengalami kesulitan (dalam penyaluran), kalau dari pemerintah kan welcome," ungkap Saryono.
Selain pertamina, pemerintah juga didukung oleh PT AKR Corporindo yang hingga akhir 2017 akan membangun dua penyalur BBM satu harga di kawasan Kalimantan Barat.
Sedangkan, BPH Migas dan Pertamina hingga 1 November 2017 telah membangun 26 unit penyalur.
Adapun target pemerintah menargetkan sampai tahun 2019 dibangun 150 unit penyalur BBM satu harga sebagai upaya pemerataan ekonomi nasional.