Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

OJK Dorong Pengembangan Sistem Keuangan Syariah di Tanah Air

OJK memperbesar lembaga keuangan syariah di dalam negeri untuk menciptakan permintaan yang lebih besar lagi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in OJK Dorong Pengembangan Sistem Keuangan Syariah di Tanah Air
KOMPAS IMAGES
Ketua Dewan Komisoner OJK Wimboh Santoso. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mengembangkan sistem keuangan syariah di Tanah Air, mengingat penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, OJK memperbesar lembaga keuangan syariah di dalam negeri untuk menciptakan permintaan yang lebih besar lagi, dimana target industri halal Indonesia pada 2019 senilai Rp 325 triliun.

Untuk mencapai itu, kata Wimboh, OJK membangun model bisnis yang mengintegrasikan potensi sektor keuangan, sektor riil halal, dan sektor religius yang telah dimiliki, serta memanfaatkan momentum peningkatan umat muslim yang tergolong kelas menengah ke atas.

"Kami mendorong pertumbuhan industri syariah seperti pariwisata syariah, makanan halal, hotel syariah, perumahan islami, fashion syariah serta obat dan kosmetik halal," ujar Wimboh, di Graha Gus Dur, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Baca: Mitsubishi Motors Beri Layanan Purna Jual Service Caravan

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar menambahkan, ‎jika industri keuangan syariah betul-betul didorong, diperkuat dan terus dikembangkan, maka keuangan syariah akan dapat menjadi salah satu solusi utama dalam pembiayaan pembangunan di negara Indonesia.

"Baik untuk pembangunan ekonomi umat, infrastruktur, maupun dalam pembiayaan program pengentasan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial," ujar Muhaimin di tempat yang sama.

Berita Rekomendasi

Muhaimin mengatakan, PKB memandang Indonesia seharusnya bisa memimpin dan menjadi pusat keuangan syariah dunia karena memiliki penduduk muslim terbesar.

Sehingga, sudah selayaknya lndonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan dan perbankan syariah di dunia.

"Hal ini bukan merupakan impian yang mustahil karena potensi Indonesia untuk menjadi pemain inti keuangan dan perbankan syariah sangat besar," ucapnya.

‎Tercatat, selama 2016, industri keuangan syariah nasional mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 29,84 persen.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Agustus 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp 1.048,8 triliun, yang terdiri aset Perbankan Syariah Rp 389,74 triliun, IKNB Syariah Rp 99,15 triliun, dan Pasar Modal Syariah Rp 559,59 triliun.

Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan total aset industri keuangan yang mencapai Rp 13.092 triliun, maka market share industri keuangan syariah sudah mencapai 8,01 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas