Promosi Pariwisata Indonesia di Arab Hasilkan Transaksi Rp 34,9 Miliar
Dari dua hotel bintang 5 di Dubai dan Abu Dhabi, Kemenpar sukses mencatat potensial transaksi Rp 34,930 miliar.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Predikat ASEAN Favourite Destination yang melekat di brand Wonderful Indonesia berdampak terhadap Sales Mission Uni Emirate Arab.
Dari dua hotel bintang 5 di Dubai dan Abu Dhabi, Kemenpar sukses mencatat potensial transaksi Rp 34,930 miliar.
“Hasil ini akan menaikkan level kepercayaan diri kita,” ungkap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya, Sabtu (4/11/2017).
Di Middle East, Wonderful Indonesia memang sangat diperhitungkan quality buyers. Aromanya tercium sangat harum.
Apalagi, dunia sudah seringkali menobatkan Wonderful Indonesia sebagai yang terbaik. Juara dunia video pariwisata, jawara di 46 events dari 22 negara dan menang di mana-mana adalah bukti nyata yang tak bisa dibantah lagi.
Belum lagi pengakuan TripAdvisor yang sudah dua kali menetapkan Bali sebagai World Best Destination.
“Ingat, ini kata-kata Ogilvy, setiap country branding naik 10 persen, maka pariwisata akan terdongkrak naik 11 persen, dan investasi bakal naik 2 persen. Begitu pun sebaliknya,” kata Pitana.
Ucapannya pun terbukti. Saat dikepung berita hoax soal Bali, ratusan buyers Dubai dan Abu Dhabi justru kompak menggunjingkan #EnjoyBali.
Bali menjadi destinasi paling banyak dicari. Paling banyak dibeli. Dan umumnya, pemesanan paket liburannya adalah leisure untuk jangka waktu yang panjang.
“Banyak yang penasaran dengan liburan Raja Salman ke Bali, beberapa waktu lalu. Tokoh dunia seperti itu memang membuat Wonderful Indonesia makin berkibar di Middle East,” ujarnya.
Jumlah pax yang laku dijual pun sangat banyak. Angkanya menembus ribuan pax. Jumlah dijamin ril, bukan rekayasa mengingat hasilnya muncul dari kuesioner dan informasi para peserta.
“Sebanyak enam industri Indonesia mendapatkan appointment dengan total 5.883 pax. Nilai transaksinya 1202,7 juta dollar AS atau setara Rp 34,930 miliar,” kata I Gde Pitana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.