Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kontraktor Lokal Didorong Jadi Investor Proyek Infrastruktur

Karena hal ini didukung oleh iklim investasi di Indonesia sangat kondusif dan membaiknya peringkat kemudahan bisnis dan daya saing.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Kontraktor Lokal Didorong Jadi Investor Proyek Infrastruktur
henry lopulalan/stf
BANGUN UNDERPASS - Lorong proyek pembangunan underpass terlihat di perempatan, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu(1/11/2017). Pembagunan terus dikebut yang rencananya proyek tersebut akan rampung pada akhir 2017. Warta Kota/henry lopulala 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong kontraktor dalam negeri jadi investor proyek infrastruktur.

Karena hal ini didukung oleh iklim investasi di Indonesia sangat kondusif dan membaiknya peringkat kemudahan bisnis dan daya saing.

Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga menilai keterlibatan kontraktor sebagai investor sangat diperlukan.

Baca: Proyek Kementerian PUPR Buka 263.646 Lapangan Kerja pada Tahun 2018

Karena punya keterbatasan kemampuan APBN untuk membiayai pembangunan infrastruktur

"Asosiasi Kontraktor Indonesia memiliki 183 anggota perusahaan kontraktor berpengalaman yang punya potensi menjadi investor," ujar Danis, Minggu (5/11/2017).

Danis menyebut Pemerintah saat ini aktif memberikan dukungan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya.

Berita Rekomendasi

Salah satu langkahnya perbaikan regulasi, skema pembiayaan, bantuan dalam pembebasan lahan melalui dana talangan yang dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan juga skema Viability Gap Fund (VGF).

Baca: Ini Jawaban Sandiaga Uno Soal Beda Rumah Susun dengan Rumah Berlapis

Danis memberikan contoh kontraktor BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang juga menjadi investor melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road sebagai pemegang konsesi beberapa jalan tol di Indonesia.

Di negara lain sudah banyak investor berasal dari kontraktor besar seperti Samsung C&T dan SK Group di Korea dan bam yang merupakan anak perusahaan Royal BAM Group di Belanda.

"Dengan demikian, kontraktor swasta nasional diharapkan dapat terlibat lebih jauh dalam pengembangan proyek infrastruktur dengan menjadi investor,“ kata Danis.

Untuk diketahui peringkat daya saing Indonesia di 2017 naik di posisi 36 dari sebelumnya di posisi 41.

Bank Dunia juga menempatkan Indonesia pada peringkat ke-72 dari 190 negara dalam Laporan Kemudahan Usaha di 2018 yang sebelumnya peringkat ke-91 di 2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas