BRI Stock Split Saham, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 407 Triliun
"Dengan adanya stock split, saham BBRI akan lebih terjangkau oleh masyarakat, sehingga likuiditasnya akan lebih meningkat"
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hari ini secara resmi memperdagangkan sahamnya pasca stock split dari yang semula Rp 16.040 per lembar menjadi Rp 3.340 per saham.
Kebijakan stock split tersebut diambil berdasar kesepakatan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Oktober 2017 lalu. RUPSLB menyepakati keputusan stock split saham BRI dengan rasio 1:5.
Baca: Apa Saja Ubahan Anyar di Suzuki New SX4 S-Cross yang Siang Ini Mengaspal di Indonesia?
"Dengan adanya stock split, saham BBRI akan lebih terjangkau oleh masyarakat, sehingga likuiditasnya akan lebih meningkat," ujar Direktur Utama BRI Suprajarto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).
Melansir data RTI Infokom, pada pembukaan perdagangan, emiten dengan kode efek BBRI ini dibuka di level 3.320 dengan day range di angka 3.290 - 3.370, dengan nilai kapitalisasi pasar menebus 407,04 triliun.
Sementara itu, frekuensi perdagangan saham hingga sesi I, mencapai 5.994 kali dengan volume 34,64 juta saham.
BRI pertama kali melantai di bursa 10 November 2003, saham BBRI dipatok mulai harga Rp 875 per lembar dengan kapitalisasi pasar di angka Rp 11,47 triliun.
Kini, harga sahamnya meroket di angka Rp 16.040 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp 405 triliun.