Hutama Karya Keluhkan Sulitnya Reimburse Uang Pembebasan Lahan Tol Trans Sumatera
"Lebih dari Rp 5 triliun yang bisa dibayar. LMAN baru ada Rp 1,5 triliun," kata Anis.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya ({ersero) mengeluhkan sulitnya mendapatkan uang rembes dari ganti rugi pembebasan lahan.
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) tidak mencairkan dana tersebut karena perseroan kekurangan dokumen.
"Kami mengalami kesulitan mendapatkan rembers dari LMAN," ujar Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani di rapat koordinasi jalan tol Trans Sumatera, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Anis meminta kepada para pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati proyek tol Trans Sumatera untuk melengkapi dokumen.
Hal itu merupakan syarat yang harus dilengkapi Hutama Karya jika ingin diganti dana talangannya oleh LMAN. "Kami berharap dukungan administrasi lengkap," ungkap Anis.
Baca: Polda Metro Usut Proyek Reklamasi, Luhut: Urusan Gubernur Itu
Anis menambahkan, jika perseroan cepat mendapat dana talangan dari LMAN, maka anggaran tersebut untuk membebaskan lahan lainnya di tol Trans Sumatera. "Perlu diberikan talangan untuk ruas lain-lainnya," kata Anis.
Untuk diketahui dana talangan yang baru dicairkan LMAN kepada Hutama Karya untuk pembebasan lahan baru Rp 1,5 triliun. Padahal, berdasar hitungan perseroan, nilainya sudah mencapai Rp 5 triliun.
"Lebih dari Rp 5 triliun yang bisa dibayar. LMAN baru ada Rp 1,5 triliun," kata Anis.