5 Mitos Kartu Kredit yang Terlanjur Dipercaya
Selain banyak diburu karena kemudahan dan keuntungannya, kartu kredit juga tak jarang mendapat persepsi buruk
Editor: Sanusi
Ada mitos yang menyebutkan bahwa kartu kredit adalah kartu yang dapat memberikan dorongan untuk belanja dan membuat penggunanya jadi konsumtif.
Sebenarnya, bukan kartu yang membuat penggunanya menjadi konsumtif atau terdorong untuk berbelanja, melainkan pribadi atau personal si pemegang kartu itu sendiri.
Apabila merasa tidak perlu untuk membeli barang atau sesuatu yang belum atau tidak dibutuhkan walaupun promo yang ditawarkan menarik, lebih baik jangan beli.
Namun, kecerdasan dan kebijakan dalam finansial akan dapat membantu terhindar dari jebakan mitos yang melekat pada kartu kredit.
Seperti diketahui, kartu kredit adalah kartu yang akan memberikan dana cadangan sehingga pemegang kartu akan merasa bahwa masih memiliki dana untuk berbelanja walaupun tidak mempunyai dana sepeser pun.
Kondisi psikologis inilah yang akan membuat beberapa pengguna kartu kredit menjadi terdorong lebih konsumtif.
3. Kartu Kredit adalah Kartu Utang
Kalau ada mitos yang mengatakan kartu kredit adalah kartu utang, mitos tersebut adalah mitos yang kurang benar.
Sebab mitos itu menganggap pengguna akan berutang dengan kartu kredit. Prinsip kerja kartu kredit hampir sama dengan kartu debit.
Hanya kartu debit adalah kartu dengan dana yang sudah tersedia sebelumnya.
Sementara dana yang dipakai dari kartu kredit dana akan dibayarkan setelah menggunakannya.
Penggunanya tidak akan dikenakan bunga apabila bisa membayarnya tepat waktu. Kalau tidak bisa membayar tepat waktu, penggunanya akan diberikan beban bunga sebagai biaya jasa dari kartu kredit tersebut.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kartu kredit akan menjadi beban pada waktu penggunanya tidak sanggup untuk membayarnya.
4. Mendapatkan Kartu Kredit Sulit