Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Membanding-bandingkan Kualitas Fundamental Saham Emiten, Petinggi BEI Tuai Protes Keras BUMI

"Kami menganggap komentar itu tidak pantas muncul dari seorang pejabat senior di BEI," ujar Dileep Srivastava, Direktur BUMI

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Membanding-bandingkan Kualitas Fundamental Saham Emiten, Petinggi BEI Tuai Protes Keras BUMI
KOMPAS IMAGES
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengkritik salah satu petinggi Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan, atas komentarnya saat memberikan gambaran tentang karakter investor pemula dalam sebuah acara yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam kegiatan Financial Clinic with OJK Menjadi Investor Andal di Pasar Modal Indonesia awal pekan ini, Nicky menggambarkan kondisi investor pemula yang masih sering salah persepsi.

Ia menilai, investor pemula lebih memilih lot saham yang banyak tanpa mempertimbangkan kondisi fundamental emiten.

Dia menggambarkan, sama-sama memiliki duit Rp 5 juta, namun investor pemula lebih memilih 200 lot saham BUMI ketimbang 5 lot saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Padahal, menurut Nicky, investor pemula tidak tahu sejarah BUMI. Komentar ini yang membuat manajemen BUMI gerah.

"Kami menganggap komentar itu tidak pantas muncul dari seorang pejabat senior di BEI," ujar Dileep Srivastava, Direktur BUMI kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11/2017). Apalagi, komentar tersebut disampaikan di tengah forum klinik keuangan yang diselenggarakan OJK.

Saham BUMI, lanjut Dileep, sudah meningkat hampir enam kali lipat. Kenaikannya juga memiliki dasar, yakni fundamental terutama cadangan batubara BUMI, operasional bisnis dan iklim sektor batubara yang kembali menarik.

Berita Rekomendasi

Baca: Dokter RSCM: Kondisi Syaraf Setya Novanto Masih Baik

Baca: Heboh Mesin Pemurni Air Kangen Water, PT Enagic Indonesia Janji Tarik Brosur dari Peredaran

Hal itu masih diperkuat dengan penurunan utang, pokok biaya bunga seiring dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. Sehingga, profitabilitas BUMI akan kembali.

"Saham BUMI ada di dalam LQ45 dan Indeks MSCI Indonesia, maka tidak selayaknya disebut seperti itu," tegas Dileep. Dia meminta agar komentar tersebut kembali ditarik.

"Sudah dikomunikasikan, kok, pastinya (komentar kemarin) tidak dalam konteks negatif," ujar Nicky saat dimintai konfirmasinya oleh Kontan.co.id.

Reporter: Dityasa H Forddanta 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas