Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bandara adalah Pusat Pintu Masuk Orang dari Berbagai Tempat dan Negara

Bandara memegang peran yang sangat stragegis dalam membangun citra pertama setiap warga negara saat datang atau tiba ke suatu daerah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bandara adalah Pusat Pintu Masuk Orang dari Berbagai Tempat dan Negara
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Alat berat digunakan untuk merobohkan pohon yang ada di lahan bandara New Yogyakarta International saat berlangsung proses pengosongan lahan di Palihan, Temon, Kulonprogo, DI yogyakarta, Senin (27/11/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seniman Mulyono menilai keberadaan bandara merupakan sarana penting sebagai pintu masuk orang dari berbagai tempat atau negara ke sebuah negara lainnya.

Bandara memegang peran yang sangat stragegis dalam membangun citra pertama setiap warga negara saat datang atau tiba ke suatu daerah.

"Sebagai pintu masuk, maka Bandara sangat stragegis untuk membangun citra pertama yang didapat tepat saat tamu masuk ke suatu wilayah," kata Mulyono yang juga pendiri Yayasan Seni Rupa Komunitas (YSRK) mengenai pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulon Progo, Jumat (8/12/2017).

Citra pertama yang menarik minat tamu saat tiba di bandara selayaknya merepresentasikan potensi dan kekayaan lokal suatu daerah serta kekayaan nasional lainnya.

Menurutnya, representasi citra budaya dalam pelaksanaannya disajikan melalui gelaran teks sejarah budaya, artefak, karya seni rupa dari tradisi sampai kontemporer.

Adapun gelaran potensi budaya lokal dengan media disajikan melalui dokumentasi teks, foto, video, artefak hingga karya seni rupa sejarah budaya lokal.

Baca: Seniman: NYIA Kulonprogo Bisa Memperkuat Tradisi dan Budaya Yogyakarta

Berita Rekomendasi

Gelaran dikemas dengan menggunakan representasi karya kreatif. Baik melalui data visual, teks, kerajinan, ketrampilan, patung, lukisan, kolase, instalasi, video art, dengan alur representasi dari sejarah budaya lokal dan nasional.

"Ruang representasi adalah dengan bangunan Galeri dan Museum. Tamu mengalami proses apresiasi karya bisa dengan pasif melihat atau aktif terlibat interaktif dengan media representasi karya," terang jebolan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta tersebut.

Ditambahkan Mulyono, pengunjung atau tamu dapat mengakses karya budaya melalui penjualan, souvenir, ketrampilan, kerajinan, foto, kartu, buku, video. Sementara informasi mengenai Galeri & Museum dapat diakses dengan website.

"Galeri juga menyediakan ruang duduk santai sambil apresiasi, minum dan makan ringan, internet, ruang kebugaran dan pemijatan tradisi," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas