Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Asing Ramai-ramai Keluar dari Bursa Tapi IHSG Cetak Rekor, Bagaimana Penjelasannya?

"Yang kedua adalah karena pertumbuhan Indonesia yang tidak terlalu sesuai dengan ekspektasi," kata Darmawan

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Asing Ramai-ramai Keluar dari Bursa Tapi IHSG Cetak Rekor, Bagaimana Penjelasannya?
TRIBUNNEWS/SENO
Papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/6/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Rp 6.167 yang mencapai rekornya pada penutupan hari ini, Asing masih mencatatkan net sell.

Secara year to date (ytd) saja, asing masing mencatatkan net sell hingga Rp 41,08 triliun.

Darmawan Halim, Head of Research Mirae Asset Sekuritas bilang, ada beberapa hal yang membuat asing keluar dari pasar Indonesia. Pertama, aksi profit taking setelah S&P menaikkan rating Indonesia. Hal ini terbukti dari masa dimulainya tren net sell setelah adanya kenaikan rating dari S&P.

"Yang kedua adalah karena pertumbuhan Indonesia yang tidak terlalu sesuai dengan ekspektasi," kata Darmawan, Selasa (19/12/2017).

Ia mengatakan, ekspektasi pertumbuhan adalah sebesar 5,3%, tapi kenyataannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,1%.

Darmawan berharap, di tahun 2018 yang akan datang, asing bisa mulai masuk ke Indonesia, apalagi jika melihat tren masuknya asing dalam siklus dua tahunan sejak tahun 2013 yang lalu.

Lagipula, dengan flatnya pasar di Amerika, pertumbuhan di emerging market akan lebih tinggi dengan kemungkinan profit taking dari pasar Amerika Serikat di tahun 2018 yang akan datang.

Berita Rekomendasi

Baca: Cerita Tentang Juragan Sambal Bu Rudy yang Jatuh Cinta Pada Suzuki Carry

Baca: Perang Dagang Vs Le Minerale, KPPU: Produsen Aqua Terbukti Jalankan Persaingan Bisnis Tidak Sehat

Asing juga akan mempertimbangkan pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Menurut dia, investor asing akan memilih saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar dan likuiditas yang cukup baik. "Asing cenderung melihat pendapatan dibandingkan dengan laba perusahaan," kata Taye Shim, Economic Strategist Mirae Asset Sekuritas, Selasa (19/12/2017).

Terkait dengan masih naiknya IHSG meski asing terus mencatatkan penjualan, Taye bilang bahwa hal ini terjadi karena lokal bisa menahan keluarnya dana asing tersebut, sehingga IHSG masih bisa memiliki potensi kenaikan hingga akhir tahun yang akan datang.

Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas