Para Pelaku Industri Diharapkan Lebih Perhatikan Lingkungan
Pemerintah berusaha mendorong perusahaan dan industri di Indonesia untuk memperhatikan lingkungan dengan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan.
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah selalu berusaha mendorong perusahaan dan industri di Indonesia untuk selalu memperhatikan lingkungan dengan terus meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan. Hal ini dilakukan agar lingkungan di sekitar industri tidak tercemar dan aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
Untuk itu pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI melaksanakan sebuah program tahunan dengan memberikan penghargaan pada perusahaan dan industri yang taat dalam menjaga lingkungan.
Program tersebut adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Program ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mendorong industri agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, juga menekankan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup.
Tahun ini, Kementerian LHK kembali menyelenggarakan penghargaan Proper pada Senin (18/12/2017) di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk menjadi salah satu perusahaan yang menerima Proper peringkat Hijau dari Kementerian LHK. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, disaksikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan diterima oleh Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat.
Penghargaan ini diterima PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk berkat komitmen perusahaan untuk terus melakukan upaya-upaya dalam melestarikan lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah menjadi bahan bakar. Sehingga pabrik Sido Muncul tidak menggunakan 100% bahan bakar gas, melainkan 60% dari limbah dan 40% dari gas.
“Kami juga berusaha untuk menghemat air dan membantu memecahkan masalah eceng gondok di Danau Rawa Pening Semarang. Pasalnya, 70% permukaan danau tertutup eceng gondok. Maka saya pun berpikir bagaimana menyelamatkan sumber air. Sido Muncul juga melakukan pemberdayaan masyarakat, kami buat desa buah dan desa rempah sama petani,” ungkap Irwan Hidayat, Direktur Marketing Sido Muncul.
Dalam acara pemberian penghargaan ini, Wapres Jusuf Kalla turut menyampaikan rasa terima kasih kepada perusahaan yang tetap mempertahankan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.
Kalla menjelaskan bahwa dulu, tanda kota maju adalah ketika ada asap tinggi dari pabrik, negara maju karena sungainya kotor. Namun sekarang sudah tidak demikian, Kalla menerangkan bahwa kota dikatakan baik apabila menguntungkan semua pihak, lingkungan baik, kesehatan baik, dan menguntungkan masyarakat sekitarnya.
Proper Hijau ini adalah penghargaan pengelolaan lingkungan kedua yang diterima Sido Muncul setelah sebelumnya pada tahun lalu mendapatkan penghargaan serupa.
Menurut Irwan, penghargaan diraih karena Sido Muncul menganggap menjaga lingkungan sama seperti menjaga perusahaan.
“Menjaga bisnis itu sama halnya dengan menjaga lingkkungan. Kalau bisnisnya sukses, maka lingkungan juga harus sukses, karena sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses, apabila ia sukses dalam menjaga lingkungan sekitar,” ungkap Irwan ketika ditemui saat acara penghargaan Proper.
PT Sido Muncul mendapatkan proper hijau karena perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan pemanfaatan sumber daya hayati secara efisien, dan melakukan upaya tanggung jawab sosial dengan baik.
Tahun ini, ada 1819 perusahaan yang dinilai oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dari hasil penilaian terdapat 1 perusahaan yang mendapatkan kategori hitam (buruk), 130 perusahaan kategori merah, 1486 perusahaan kategori biru, 150 perusahaan kategori hijau (baik) dan 19 perusahaan berkategori emas.