Penumpang KA Bandara Keluhkan Jarak Keberangkatan Antar Kereta yang Terlalu Lama
"Rencana kami (akan) memperpanjang pakai peron tinggi (sehingga) nanti bisa digunakan untuk KRL. Kalau sudah selesai bisa 82 KA per 30 menit."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang Kereta Api (KA) Bandara mengeluhkan lamanya jarak waktu keberangkatan antarKA (headway) di Stasiun Sudirman Baru saat uji coba KA ini dilakukan sejak Selasa (26/12/2017).
Rustam (45), warga Senen, Jakarta Pusat, menyampaikan pendapatnya bahwa lamanya jarak keberangkatan antar KA dapat memperlambat pengguna yang akan melakukan perjalanan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.
"Jadinya agak berisiko ya. Memang harus disesuaikan juga sebelum berangkat, jadi nggak sia-sia datang ke stasiun kalau mau terburu-buru ke bandara. Misalnya sudah datang lebih awal ke stasiun tapi kereta berangkatnya masih lama. Kan bahaya juga," ujarnya di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Selasa (26/12).
KA Bandara (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Direktur PT Railink, Heru Kuswanto, menuturkan bahwa uji coba KA Bandara sejak 26 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 masih menggunakan jarak keberangkatan yang disesuaikan dengan keberangkatan pesawat di Bandara Soekarno Hatta.
"Kami sudah punya rencana 82 perjalanan per hari. Karena belum bisa diterapkan, kami coba 42 dulu di antaranya. Kan KA Bandara tiketnya untuk penerbangan. Ini sama seperti di Medan. Ada penerbangan (yang) diubah-ubah. Kami menyesuaikan (diri)," kata Heru.
Baca: Kerjasama Outsourcing Tak Diperpanjang, PT JICT Akan PHK Lebih dari 400 Pekerja Bongkar Muat
Namun Heru mengakui bahwa jarak keberangkatan telah menjadi keluhan utama para penumpang yang mencoba KA Bandara pada hari pertama uji coba KA Bandara
"Headwaynya masih per satu jam ada juga yang per 2 jam karena kami lihat dan sesuaikan sama jam penerbangannya. Dan kami akui, rencana target kami memang (headway) per 15 menit sekali," tuturnya.
Heru menjelaskan, berkurangnya jarak waktu keberangkatan dari rencana yang pernah disampaikan PT Railink terjadi karena belum siapnya sejumlah fasilitas di Stasiun Duri.
Di antaranya, katanya. penambahan peron beserta perpanjangan jalur untuk kereta rel listrik (KRL) agar tak terjadi penumpukan.
Hingga saat ini, kata Heru lebih lanjut, Stasiun Duri baru memiliki empat jalur. Menurut rencana, pihaknya akan menambah lagi menjadi lima jalur yang kini sedang dalam pembangunan.
"Rencana kami (akan) memperpanjang pakai peron tinggi (sehingga) nanti bisa digunakan untuk KRL. Kalau sudah selesai bisa 82 KA per 30 menit. Semoga selesai Januari," ungkapnya.
Pengalaman saat ikut mencoba KA Bandara, Warta Kota mencatat waktu tempuh KA dari Stasiun Sudirman Baru di kawasan Kebon melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di Tangeran, Banten, mencapai sekitar satu jam.
PT Railink menargetkan waktu tempuh hanya berkisar 40 menit apabila pengerjaan pembangunan lima jalur KA di Stasiun Duri sudah rampung. Pada saat itu jarak keberangkatan akan menjadi 15 menit sekali dengan total keberangkatan 82 perjalanan per hari.
Penulis: Rangga Baskoro