Jokowi : Denyut Nadi Perekonomian Ada di Pasar Rakyat
Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Pasar Tengah di Kota Pontianak, Kalimantan Bara
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Pasar Tengah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang sebelumnya mengalami kebakaran pada Agustus 2015.
“Saat pasar ini habis terbakar saya menjanjikan untuk segera dibangun,” tutur Jokowi, sebagaimana dikutip dalam Siaran Pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Jakarta, Kamis (29/12/2017).
Jokowi mengingat, setelah terjadinya kebakaran hebat yang melanda pasar itu, semua pedagang pasar dan kaki lima bercampur menjadi satu di kawasan relokasi, sehingga kondisi waktu itu menjadi sangat kumuh serta berantakan, tapi sekarang hal itu tidak lagi terlihat.
“Sekarang kalau saya lihat kawasan ini sudah menjadi sebuah kawasan yang bersih. Pasarnya juga sudah jadi, pedagang kaki lima nya juga diberi tempat,” kata Presiden.
Baca: Southampton Siap Belanja Besar-besaran Hasil Uang Penjualan Virgil van Dijk
Dalam sambutannya, Jokowi menuturkan, bahwa denyut nadi perekonomian daerah salah satunya dapat dilihat dari aktivitas di pasar-pasar rakyat.
Namun, masih sangat banyak pasar rakyat atau tradisional yang tampak tidak tertata dan terjaga kebersihan serta kualitas bangunannya.
“Sehingga masyarakat atau pelanggan lebih senang datang ke retail modern, ke supermarket, ke pasar modern, ke mal-mal,” tambah Presiden Jokowi.
Setelah diresmikannya renovasi Pasar Tengah, Jokowi berharap agar para pedagang di kawasan tersebut mau menjaga kawasan tersebut untuk tetap rapi dan bersih, agar pelanggan menjadi tidak sungkan untuk datang ke pasar tradisional dan para pedagang dapat bersaing dengan yang ada di pusat perbelanjaan modern.
Untuk diketahui, bersamaan dengan peresmian Pasar Tengah ini, turut diresmikan enam pasar rakyat lainnya yang dilakukan secara serempak di Kalimantan Barat.
“Ada Pasar Tengah di sini yang bisa menampung 851 pedagang, Pasar Jungkat dan Pasar Pangkalan Mas Jungkat di Mempawah yang bisa menampung 155 pedagang, pasar semi modern di Singkawang yang menampung 104 pedagang, pasar Kapuas Raya di Sintang yang bisa menampung 156 pedagang, dan yang terakhir pasar Tebas di Sambas yang bisa menampung 194 pedagang,” ungkapnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Tengah yang diminta maju ke hadapan Presiden mengungkapkan bahwa kondisi pasar tersebut saat ini jauh lebih baik dibanding dengan yang dulu.
Ibu Rizki, yang sehari-harinya berjualan produk kuliner, mengaku perubahan di kawasan pasar tersebut terlihat nyata.
“Dulu sekali pasar ini cukup tradisional dan tidak sebersih ini. Sekarang ada musala dan toiletnya cukup bersih,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Presiden berpesan kepada para pedagang agar selain menjaga kebersihan pasar, pelayanan yang baik turut diberikan oleh mereka.
Dengan pelayanan yang baik itu diharapkan pasar-pasar tradisional tetap ramai dikunjungi pembeli meski harus bersaing dengan pusat perbelanjaan yang jauh lebih modern.
“Berlaku ramah kepada pembeli, banyak senyum kepada pembeli, kebersihan dijaga, dan keamanan pasar dijaga. Jangan sampai pasarnya bagus tapi copetnya banyak. Pembeli juga dilayani dengan baik dan buat mereka nyaman berada di pasar kita,” ucapnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana pada acara peresmian pasar tersebut diantaranya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.