Masyarakat Minta Harga Tarif KA Bandara Disesuaikan Jarak, Ini Kata Menhub
Agar keuntungan juga tetap didapatkan oleh PT Railink sebagai operator Budi mengatakan akan dicarikan sponsor baik dari swasta ataupun subisidi
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menanggapi permintaan masyarakat yang menginginkan harga Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) disesuaikan jarak atau tergantung dari stasiun keberangkatan dan stasiun tiba.
Budi Karya menuturkan memang nantinya akan diberlakukan tarif berbeda, dan akan di mulai dari Stasiun yang paling dekat dengan Bandara Soetta yaitu Stasiun Batu Ceper, Tangerang.
Baca: Bawaslu: Maraknya Calon Perseorangan Berpotensi Turunkan Jumlah Pemilih
"Pertama kali ya Batu Ceper dulu," ungkap Budi Karya saat ditemui di Stasiun BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2018).
Agar keuntungan juga tetap didapatkan oleh PT Railink sebagai operator Budi mengatakan akan dicarikan sponsor baik dari swasta ataupun subisidi dari pemerintah.
Namun hal tersebut akan didiskusikan terlebih dulu kepada para pemanggu kepentingan.
"Kita tidak bisa paksakan mereka dengan income yang rendah. Musti ada subsitusi income apakah dari sponsor atau subsidi pemerintah, mereka juga harus punya kepastian itu," ungkap Budi Karya Sumadi.
KA Bandra kini telah resmi beroperasi dengan dialukannya peresmian oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (2/1/2018).
Dengan peresmian tersebut maka diberlakukan tarif promo operasi awal sebesar Rp 70.000.
Tiket kereta bandara dapat dibeli melalui aplikasi Railink di Google Play Store atau di Apple Store, dan pembelian langung melalui vending machine yang berada di stasiun KA Bandara.
Untuk yang membeli melalui Vending Mechine pembayaran hanya berlaku transaski non tunai, sehingga penumpang harus menyediakan kartu debet atau kredit.