Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Modernisasi Navigasi Bandara di Papua Kelar 2019

Rencana Pemerintah untuk melakukan modernisasi teknologi navigasi penerbangan sipil di Papua diperkirakan selesai pada tahun depan.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Modernisasi Navigasi Bandara di Papua Kelar 2019
NET
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Rencana Pemerintah untuk melakukan modernisasi teknologi navigasi penerbangan sipil di Papua diperkirakan selesai pada tahun depan.

Direktur Utama Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan modernisasi sebanyak 109 bandara di wilayah Provinsi Papua.

agus santoso rini soenarno dan novie riyantio
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Airnav Novie Riyanto saat meresmikan Jalur Trans Udara Papua di Sentani, Jumat (12/1/2018)

Modernisasi navigasi bandara dilakukan untuk terus meningkatkan keterpaduan faktor keselamatan di 109 bandara, di mana saat ini bandara tersebut sudah mulai banyak dilalui oleh pesawat-pesawat komersial.

"Selain memperbarui sistem komunikasi, kami juga memasang ADSB (automatic dependent surveillance broadcast). Teknologi navigasi yang paling modern," kata Novi Riyanto, di Kantor Airnav Sentani, Jayapura, Jumat (12/1/2018).

Teknologi ini dibutuhkan untuk pengaturan lalu lintas pesawat udara untuk meningkatkan keselamatan transportasi udara.

Baca: Misteri Pemilik Rekening di Bank Permata dan Mr X di Bali Belum Terungkap

Berita Rekomendasi

Disebutkannya, tahun ini Airnav akan memasang sebanyak tujuh unit ADSB di tujuh bandara di Papua.

Sebelumnya, pada 2017 pihaknya sudah memasang tiga unit ADSB yaitu di Merauke, Biak dan Sorong.

ADSB merupakan perangkat navigasi penerbangan terbaru yang memiliki kemampuan setara dengan radar namun sangat efisien dan beroperasi berdasarkan pantauan dari satelit dan kesalahan yang sangat kecil.

Dijelaskannya, bila harga radar sekitar Rp 40 miliar, harga ADSB hanya Rp 4 miliar.

Alat ini juga telah diproduksi dari dalam negeri yaitu PT INTI (Persero).

Demikian juga dengan biaya operasional yang cukup murah, karena ADSB hanya membuktuhkan daya sebesar 50 watt dan bisa diperasikan dengan listrik tenaga surya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas