Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenhub Tawarkan Proyek LRT dari BSD ke Bandara Soekarno-Hatta ke Calon Investor

"Kalau dibiarkan dengan kendaraan yang tradisional seperti sekarang suatu waktu kita bisa 3 jam ke sana."

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenhub Tawarkan Proyek LRT dari BSD ke Bandara Soekarno-Hatta ke Calon Investor
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Pekerja merangkum pekerjaan melakukan finishing pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Zona 5, Stasiun Jakabaring, Palembang, Senin (15/1/2018). Pembangunan LRT ini untuk menunjang Transportasi Asian Games 2018 mendatang. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selain Light Rail Transit (LRT) yang saat ini digarap di Jabodebek, proyek serupa juga akan dikembangkan ke kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) dengan membuka penawaran jalur baru LRT dari BSD ke Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, banyaknya penumpang pesawat dari kawasan sekitar BSD ke Bandara Soetta menjadi alasan dibukanya jalur baru LRT.

"Kita butuh mengurangi indensiti kemacetan yang ada di Soetta. Kalau dibiarkan dengan kendaraan yang tradisional seperti sekarang suatu waktu kita bisa 3 jam ke sana," ungkap Budi Karya di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Budi meyebutkan secepatnya pembangunan LRT BSD-Soetta akan segera direalisasikan dan sudah mulai ditawarkan ke investor mulai dari Arab, Korea, hingga Cina.

Baca: Akhirnya Ketahuan, Penyebab Ambruknya Bensu dan Harus Dirawat Seminggu Usia Liburan ke Jepang

Baca: Penuturan Mahasiswi Universitas Bina Dharma Saat Lantai yang Diinjaknya Runtuh

Berita Rekomendasi

"Banyak yang mau invest ditawarkan ke Arab,  saya juga ketemu dengan investor dari Korea, Cina juga tertarik," tutur Budi Karya.

Sementara itu Budi menyebutkan program yang perkiraanya membutuhkan dana sekitar Rp 20 Triliun tersebut, pemerintah akan memberikan peluang kepada pihak swasta sebagai operator.

"Kalau saya pikir kita serahkan pada swasta saja bahwsannya nanti kita akan subsidi ya kalau ada selisih tarif saja," pungkas Budi Karya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas