Peringkat Investasi dan Kemudahan Berusaha di Indonesia Memang Meningkat kata Moeldoko
Moeldoko menegaskan bahwa dirinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan mantan Panglima TNI, memastikan bahwa Pemerintah Indonesia memberikan jaminan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menegaskan bahwa dirinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan mantan Panglima TNI, memastikan bahwa Pemerintah Indonesia memberikan jaminan penuh akan stabilitas dan keamanan para investor yang tertarik berbisnis di Indonesia.
“Saya akan mengawal semua investasi yang ada di Indonesia dari sisi keamanan dan stabilitas. Indonesia sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi, sehingga meskipun tahun ini akan berlangsung pemilihan kepala daerah di 171 kabupaten/kota, dan provinsi, saya sudah memonitor perkembangannya dan sejauh ini situasinya sangat kondusif,” ungkap Moeldoko, Sabtu (3/2/2018).
Moeldoko mengatakan, peringkat investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia memang meningkat cukup signifikan berdasarkan laporan terakhir.
Tiga pemeringkat investasi internasional, yakni Fitch Ratings, Standards and Poor’s, dan Moody’s Investor Service, memberi rapor sangat positif terhadap iklim investasi Indonesia.
Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga menempatkan Indonesia di peringkat ke-72, atau naik 19 tingkat dari posisi sebelumnya dalam hal kemudahan berusaha/berbisnis.
Saat rapor dan peringkat itu diumumkan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa yang diperlukan adalah bekerja lebih keras lagi. Bekerja dengan pendekatan dan strategi yang tidak biasa, cara yang out of the boxes. Pesannya secara implisit adalah, “Kita harus meraih posisi lebih baik, peringkat lebih tinggi.”
Pesan tersebut juga disampaikan kembali oleh Presiden Jokowi dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Rabu (28/1), di Istana Kepresidenan. Sekali lagi Presiden Jokowi mengingatkan bahwa posisi Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara, bahkan dengan Vietnam.
"Jika tidak waspada dan bekerja lebih keras, kemungkinan negara lain seperti Kamboja atau Laos bisa menyusul," katanya.
Dalam sepekan ini, Moeldoko juga audah menggelar tiga diskusi penting. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga berkali-kali dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, selain mendampingi beberapa kegiatan di sejumlah tempat, termasuk dalam acara rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan tersebut.
Selain berdiskusi dengan Presiden, pada pekan ini Moeldoko bertemu dengan beberapa pihak terkait upaya untuk mendongkrak investasi dan ekspor ini. Setidaknya, tiga lembaga yang berhubungan dengan investasi ditemuinya pada pekan ini.
Pada 30 Januari lalu, Moeldoko bertemu dengan Rodrigo A Chaves, Country Director Bank Dunia Group untuk Indonesia.
Doktor ekonomi lulusan Ohio State University tersebut berdiskusi dengan Moeldoko tentang perkembangan ekonomi global dan bagaimana Indonesia memainkan peranannya.
“Indonesia adalah negara yang sangat besar, dan akan sangat menentukan dalam sistem ekonomi baru ini. Dunia membutuhkan Indonesia. Ini adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar, sementara kawasan-kawasan seperti Timur Tengah atau Afrika Utara tengah dilanda ketidakpastian,” ujar Rodrigo.
Di situlah Indonesia akan memainkan peranan penting, di tengah-tengah perubahan geopolitik dan ekonomi dunia, karena dari sisi skala maupun sumber daya alam dan manusia, Indonesia memiliki semuanya.