Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perum Bulog Ajukan Izin Impoir Daging 100.000 Ton Tahun 2018

Angka yang tercantum dalam izin yang diajukan Bulog lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perum Bulog Ajukan Izin Impoir Daging 100.000 Ton Tahun 2018
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pedagang memotong daging sapi di los daging Pasar Klender Jakarta Timur. 

Laporan Reporter Kontan, Abdul Basith 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog diketahui mengajukan izin impor daging dari luar negeri sebesar 100.000 ton pada tahun 2018 ini. Alasannya untuk menjaga harga dan stok daging beku di pasar.

Angka yang tercantum dalam izin yang diajukan Perum Bulog ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bulog menaikkan jumlah daging yang akan diimpor untuk menjaga stok daging beku nasional, dengan harapan harga akan stabil," ujar Ketua Umum Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Ahmad Hadi kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2/2018).

Penjagaan stok disebut dapat menanggulangi kenaikan harga daging ketika permintaan meningkat. Hadi bilang saat puasa dan lebaran permintaan akan daging meningkat.

Meski begitu, Bulog tetap harus menjaga harga ketika menjual daging beku ke pasar. Bila Bulog menaikkan harga jual daging beku ke pasar akan menimbulkan efek domino.

Baca: Eksekutif di Singapura dan China Digaji Lebih Mahal Ketimbang Kolega Mereka di Jepang

Berita Rekomendasi

Baca: Sekarang Bisa Transfer Uang Lewat WhatsApp Payments

Bulog merupakan pemilik stok daging beku terbesar di Indonesia. Selain itu Bulog merupakan satu-satunya perusahaan yang dapat mengimpor daging kerbau.

Hadi mengatakan, harga jual dinaikkan maka tujuan impor oleh pemerintah tidak akan tercapai.

"Bila Bulog menaikkan harga, tujuan pemerintah mendatangkan daging kerbau dalam jumlah besar untuk menstabilkan harga daging nasional tidak akan tercapai," terang Hadi.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas