Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Melantai di BEI Maret 2018, Sky Energy Indonesia Bidik Dana IPO Rp 80 Miliar

Masa penawaran awal adalah pada 8 - 28 Februari 2018 dengan harga penawaran Rp 375 hingga Rp 450 per saham.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Melantai di BEI Maret 2018, Sky Energy Indonesia Bidik Dana IPO Rp 80 Miliar
KONTAN
Perusahaan produsen modul panel surya PT Sky Energy Indonesia Tbk siap menjadi perusahaan publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan produsen modul panel surya PT Sky Energy Indonesia Tbk siap menjadi perusahaan publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).

Perseran akan resmi melantai di BEI pada Maret 2018. Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana efek dan PT Bima Registra sebagai biro administrasi efek.

Untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal, PT Sky Energy Indonesia Tbk bersiap melakukan penawaran umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 203.256.000 lembar saham baru atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana. 

Masa penawaran awal adalah pada 8 - 28 Februari 2018 dengan harga penawaran Rp 375 hingga Rp 450 per saham.

Sedangkan penawaran umum ditetapkan pada tanggal 15 - 21 Maret 2018, penjatahan tanggal 23 Maret dan tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Maret 2018. 

Baca: Politisi Golkar Ini Bilang Wajar Jika Utang Luar Negeri Indonesia Naik

Berita Rekomendasi

“Perseroan mengharapkan akan mendapatkan dana sekitar Rp 80 miliar," kata Jackson di Jakarta, Selasa (20/2/2018). 

Jackson mengungkapkan, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham nantinya akan dialokasikan untuk belanja modal atau capex. 

Dana dari hasil IPO tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli mesin dan peralatan seiring dengan pengembangan kegiatan usaha, pembelian tanah, serta penambahan area produksi. 

"Alasan dan pertimbangan dilakukan ini adalah untuk menambah kapasitas produksi perseroan sehubungan bertambahnya permintaan dari dalam dan luar negeri," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas