Direksi Waskita Karya Dievaluasi Pasca-Insiden Robohnya Pier Head Tol Becakayu
Rini menjelaskan, evaluasi juga akan dilakukan atas proses konstruksi di lapangan, sistem yang digunakan pada saat pembangunan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno akan mengevakuasi susunan direksi PT PT Waskita Karya (Persero) pasca kecelakaan konstruksi di tol Becakayu awal pekan ini.
Rini menjelaskan, evaluasi juga akan dilakukan atas proses konstruksi di lapangan, sistem yang digunakan pada saat pembangunan.
"Ya pasti akan semua (dievaluasi), pasti akan semua, akan mulainya dari yang kita lihat dilapangannya, kejadiannya, kelalaiannya seperti apa," ungkap Rini saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).
Rini menekankan, evaluasi dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pada saat pembangunan konstruksi agar jajaran direksi Waskita Karya akan ditambahkan satu yang tugasnya bertanggung jawab mengenai keselamatan di lokasi konstruksi.
"Bahwa keselamatan ini sangat penting. Jadi harus ada direktur atau supervisor (SVP) yang bisa bertanggung jawab langsung di pusat mengenai keselamatan. Sehingga ini yang perlu ditambah di direktorat-direktorat," ungkap Rini Soemarno.
Mengenai kecelakaan produksi yang baru saja terjadi pada konstruksi pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Selasa (20/2/2018) kemarin, Rini masih belum bisa memastikan penyebabnya karena masih dilakukan investigasi.
Baca: Candaan Sri Mulyani tentang Generasi Milenial yang Lebih Pilih CEO Go-Jek Ketimbang Menkeu
"Apa yang sebetulnya terjadi? Nah itu semua saya enggak bisa jawab sekarang. Tapi nantinya kita akan evaluasi semua," tutur Rini.
Selain pembangunan Tol Becakayu, proyek kontruksi Waskita Karya yang pernah mengalami kecelakaan konstruksi adalah jatuhnya crane di proyek LRT Palembang pada Agustus 2017, ambruknya jembatan tol penyeberangan orang pada pengerjaan proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Kabupaten Bogor, September 2017.
Waskita Karya juga pernah kena maslah saat insiden jatuhnya girder box jatuh di proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur pada Oktober 2017, keempat kecelakaan kerja jatuhnya crane di jalan tol Jakarta-Cikampek pada November 2017.
Kemudian pada Februari 2018 lalu, konstruksi Waskita di Jalan Perimeter Selatan, yang digunakan untuk Kereta Api Bandara Soekarno Hatta juga runtuh dan menimbulkan korban jiwa tewas pengguna jalan.
Namun apabila ditotalkan terdapat 14 kecelakan konstruksi sepanjang dua tahun terakhir, sehingga pemerintah memutuskan untuk menghentikan pembangunan kontruksi layang yang dinilai berat guna dilakukan evaluasi.