Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirut Adhi Karya Bergabung di Tim Evaluasi Proyek Infrastruktur Layang

"Yang dievaluasi itu metode kerja dan juga sistem pelaksananya. (Paling penting) metode, disipilin kerja," kata Budiharto

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dirut Adhi Karya Bergabung di Tim Evaluasi Proyek Infrastruktur Layang
TribunJakarta.com/Ikhsan Abrianto
Bekisting pierhead di proyek Tol Becakayu roboh di Jalan DI Panjaitan, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) pukul 00.30 WIB. Polisi sudah memasang garis polisi di lokasi. TRIBUNJAKARTA.COM/IKHSAN ABRIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Selasa (21/2/2018) kemarin seluruh aktivitas konstruksi proyek infrastruktur layang baik jalan tol maupun kereta api dihentikan sementara.

Keputuan itu diambil Pemerintah menyusul maraknya kasus kecelakaan kerja di sejumlah proyek infrastruktur yang selama ini diinisiasi Pemerintahan Jokowi-JK.

Pemerintah berencana melakukan evaluasi besar-besaran atas proyek-proyek infrastruktur layang tersebut dan akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Asosiasi Kontraktor Indonesia (IKI).

Lalu apa saja yang akan dievaluasi?

Ketua Umum AKI yang juga Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan, evaluasi akan mencakup metode kerja yang diterapkan hingga pelaksanaannya di lapangan.

Sumber Daya Manusia (SDM) juga akan masuk dalam objek evaluasi, terutama pada metode dan disiplin kerjanya.

BERITA REKOMENDASI

"Yang dievaluasi itu metode kerja dan juga sistem pelaksananya. (Paling penting) metode, disipilin kerja," kata Budiharto saat ditemui di Kantor Kementeran PUPR, Rabu (21/2/2018).

Pihaknya akan membentuk tim evaluasi yang terdiri dari lima sampai tujuh orang ahli dari masing-masing kontraktor untuk mengawasi dan memberikan rekomendasi ke pemerintah proyek mana yang diteruskan.

Baca: Perusahaan di Guangzhou Sukses Ciptakan Taksi Terbang Otonom, Jarak Tempuh Hingga 15 Km

Baca: Banyak Dipakai di Sektor Konstruksi: New Generation Ranger FM 260 JD, Truk Paling Laris Hino di 2017

"Itu mereka berikan guidance apa yang harus dilakukan. Mereka akan mengevaluasi prosedur dan metode kerja yang dilaksanakan terkiat kualitas dan kesalamatan kerja," ungkap Budiharto.


Evaluasi akan memakan waktu seminggu hingga tiga minggu dan difokuskan pada proyek-proyek yang prioritas terlebih dulu.

Sehingga nantinya saat kembali dimulai pembangunannya,  proses konstruksi akan berbeda-beda sesuai dengan hasil yang didapat tim saat evaluasi.

"Enggak lama (evaluasinya), paling seminggu sampai tiga minggu. Tim ini akan segera dibentuk dan kerja untuk mengetahui bahwa proyek ini sudah menenuhi syarat atau belum," ucap Budiharto.

Proyek-proyek infrastruktur yang dihentikan pembangunannya adalah nseluruh proyek mulai dari jalur  layang Light Rail Transit (LRT) baik yang di Jakarta maupun Palembang, jalur layang Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, jalur layang Tol Cikampek maupun jalur layang kereta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas