Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rini Soemarno dan Sri Mulyani: Suspensi Proyek Infrastruktur Layang Tak Ganggu Kepercayaan Investor

"Justru meningkatkan investor karena kita melakukan koreksi agar kualitasnya jadi baik," ungkap Sri Mulyani.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rini Soemarno dan Sri Mulyani: Suspensi Proyek Infrastruktur Layang Tak Ganggu Kepercayaan Investor
TRIBUNNEWS/APFIA
Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh pembangunan proyek infrastruktur layang atau elevated dihentikan sementara karena banyaknya kasus kecelakaan saat proses pembangunannya.

Terkait keputusan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan negara tidak mengalami kerugian finansial.

Alasannya, seluruh pembangunan infrastrutur layang dipastikan Rini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Enggak ada (kerugian) karena proyek-proyek  itu tidak pakai anggaran APBN enggak pakai anggaran menteri keuangan. Itu semua uang BUMN," kata Rini di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).

Rini juga menyatakan keputusan suspensi itu tidak akan menggoyahkan kepercayaan investor.

"Enggak (mengganggu investor)," ungkap Rini.

Berita Rekomendasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani di tempat sama mengatakan, suspensi atas proyek-proyek elevated itu justru akan meningkatkan kepercayaan investor karena pemerintah melakukan evaluasi yang akan meningkatkan standar keselamatan pekerjaan pembangunannya .

"Justru meningkatkan investor karena kita melakukan koreksi agar kualitasnya jadi baik," ungkap Sri Mulyani.

Baca: Sore Tadi 205 Saham Ditutup Melemah, IHSG Juga Ditutup dalam Poskisi Terkoreksi

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono  menjelaskan suspensi proyek-proyek tersebut dilakukan demi evaluasi detil atas kualitas pekerjaan di lapangan oleh perusahaan kontraktor.

Evaluasi akan mencakup desain pekerjaan proyek, metodologi kerja, standar operasional prosedur (SOP), hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat pada seluruh proyek infrastruktur layang.

"Kita lebih mengantisipasi supaya tidak terjadi lagi ini sudah keempat belas kalinya selama dua tahun ini. Maka kita perlu hal ditindaklanjuti," ungkap Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (21/2/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas