Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq Mengaku Siap Diganti
M Choliq menuturkan jabatan direksi adalah sesuatu yang dititipkan sehingga tidak masalah apabila yang dititipkan tersebut harus dicabut.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan mengevaluasi seluruh sistem hingga jajaran direksi PT Waskita Karya (Persero).
Evaluasi dilakukan karena banyaknya jumlah kecelakaan konstruksi di perusahaan berpelat merah tersebut.
Apabila hasil evaluasi posisi Direktur Utama harus diganti, maka M Choliq, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya, mengaku rela diganti.
"Ya gak apa-apa harus rela dong," ungkap Choliq saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
M Choliq menuturkan jabatan direksi adalah sesuatu yang dititipkan sehingga tidak masalah apabila yang dititipkan tersebut harus dicabut.
"Wajar dong. Gak apa-apa. Jabatan direksi itu jabatan amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut ya kenapa?," tutur Choliq.
Baca: Tak Mudah Bagi Agus Memaafkan Pelaku Aksi Terorisme yang Membuatnya Harus Dioperasi Berkali-kali
Sebelumnya, Rini menekankan evaluasi dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pada saat pembangunan konstruksi.
Sehingga jajaran direksi Waskita Karya akan ditambahkan satu yang tugasnya bertanggung jawab mengenai keselamatan di lokasi konstruksi.
"Bahwa keselamatan ini sangat penting. Jadi harus ada direktur atau supervisor (SVP) yang bisa bertanggung jawab langsung di pusat mengenai keselamatan. Sehingga ini yang perlu ditambah di direktorat-direktorat," ungkap Rini Soemarno di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (21/2/2018).
Sejumlah kecelakaan konstruksi yang pernah dialami PT Waskita Karya adalah pembangunan Tol Becakayu yang baru saja terjadi pada Selasa (20/2/2018).
Baca: Agus Rahardjo Semringah Deputi Penindakan KPK Diangkat Jadi Kepala BNN
Kemudian jatuhnya crain LRT Palembang pada Agustus 2017, dan ambruknya jembatan tol penyeberangan orang pada pengerjaan proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi di Kabupaten Bogor, September 2017.
Selanjutnya insiden jatuhnya girder box jatuh di proyek jalan tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur pada Oktober 2017, keempat kecelakaan kerja jatuhnya crane di jalan tol Jakarta-Cikampek pada November 2017.
Kemudian pada Februari 2018 lalu, proyek konstruksi Waskita di Jalan Perimeter Selatan, yang digunakan untuk Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.