KUR BNI Sentuh 2.381 Petani Penggarap Lahan Perhutanan Sosial
Penyaluran KUR tersebut dilengkapi dengan Kartu Tani dan perlengkapan pendukung produksi pertanian dalam bentuk CSR
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendapat mandat untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani penggarap lahan hutan melalui Program Perhutanan Sosial yang digagas oleh pemerintah, dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Penyaluran KUR tersebut dilengkapi dengan Kartu Tani dan perlengkapan pendukung produksi pertanian dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) serta program BUMN Cash For Work.
Sebelumnya, BNI menjadi bank pertama yang menyalurkan pembiayaan KUR dengan kerangka Program Perhutanan Sosial tahap pertama bagi petani penggarap di Probolinggo, Jember, Lumajang, Madiun, Tulungagung, dan Tuban.
Di enam lokasi tersebut telah disalurkan KUR kepada 1.715 petani penggarap sebesar Rp10,443 miliar dengan total luas lahan 5.717 Hektar (Ha) di 6 kabupaten di Jawa Timur. Adapun petani yang menerima SK IPHPS dan KULIN-KK tahap pertama sebanyak 2.778 petani. BNI akan terus mendistrisbusikan KUR kepada sisa petani penggarap lainnya pada penyaluran KUR BNI tahap kedua nanti.
Presiden berpesan kepada petani agar jangan pinjam uang dari tengkulak.Lebih baik meminjam uang dari perbankan, terutama KUR, karena suku bunganya rendah, yaitu hanya 7%. "Dan kalau pinjam uang harus dikembalikan ya," ujar Presiden saat berbincang -bincang denhan seorang petani asal Desa Ngimbang yang juga debitur KUR BNI.
Presiden mengingatkan kembali perihal pinjaman tersebut untuk menghentikan kebiasaan petani yang meminjam uang ke tengkulak. Kerugian meminjam uang ke tengkulak adalah harga jual petani yang ditekan pada saat panen.
Sebagai kelanjutan dari program tahap pertama, pada tahun 2018 ini, Program Perhutanan Sosial akan diperluas ke 3 Kabupaten, yaitu Malang, Blitar, dan Bojonegoro. Dengan demikian, total luas lahan Perhutanan Sosial yang didukung BNI seluas 14.713,5 Ha dengan total jumlah petani penerima SK sebanyak 11.921 orang.
Hasil pertanian yang dikembangkan oleh para petani penggarap lahan hutan tersebut mulai menuai hasil dengan ditandai oleh Panen Raya Jagung yang dilaksanakan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9 Maret 2018).
Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN RI Rini Mariani Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, serta Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.
Acara tersebut juga diikuti oleh ribuan petani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) dari Tuban dan sekitarnya. Dalam acara ini dilakukan panen raya jagung hasil petani penggarap hutan penerima KUR di LMDH Ngimbang Makmur seluas 77,5 Ha. Penyaluran KUR, Kartu Tani, dan CSR BNI di Tuban merupakan acara penyerahan Program Perhutanan Sosial tahap ke-2 tahun 2018 di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh BNI.
Sebagai bentuk pemberdayaan dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN RI menyelenggarakan program Cash For Work, yaitu program padat karya yang dimulai oleh Joko Widodo mulai Januari 2018.
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat kelas bawah. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Normalisasi Saluran Irigasi Tersier Pasca Banjir Bengawan Solo sepanjang 12 Kilometer (KM), untuk 5 Desa di Kecamatan Rengel.
Dengan Tenaga sebanyak 500 orang dan Pengerasan jalan Desa Ngimbang sepanjang 1,1 Km untuk akses masyarakat desa hutan dengan Tenaga. Total anggaran yang disiapkan untuk Program Cash For Work ini sebesar Rp 225 juta yang beraasal dari sinergi BUMN (BNI, Bulog, Perhutani dan PTPN).