Kejar Ekspor ke Eropa Hingga Amerika, Kemenhub Perluas Pelabuhan dan Kapasitas Kapal
Budi Karya Sumadi mengakui saat ini infrastruktur yang dimiliki Indonesia masih kurang memadai untuk melakukan ekspor logistik ke Jepang
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui saat ini infrastruktur yang dimiliki Indonesia masih kurang memadai untuk melakukan ekspor logistik ke negara seperti Jepang, Amerika hingga Singapura.
"Kita sebenarnya bisa ekspor ke semua tapi harus hati-hati jadi kita jangan memaksakan ambisi direct langsung, tapi kita harus kompetitif," ujar Budi Karya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
Hal tersebut dikarenakan kecilnya kapasitas kapal angkut barang milik Indonesia yang hanya bisa menjangkau sampai ke Singapura saja.
Sehingga Kementerian akan menambah kapasitas kapal angkut barang agar bisa melakukan ekspor ke negara-negra tersebut.
Baca: Ini Daftar Jadwal dan Tiket Kereta Lebaran yang Masih Tersisa
"Kalau punya 2.000 TEUs gak bisa jauh kemana-mana paling ke Singapura, kalau bisa harus 8.000 hingga 9.000 TEUS itu bisa ke Eropa, langsung ke Amerika ke Jepang bisa gitu kalau seribu gak bisa jauh-jauh," papar Budi Karya.
Tidak hanya kapal angkut barang, pemerintah juga akan memperbanyak jumlah pelabuhan dan menambah kapasitas pelabuhan eksisting.
Pelabuhan yang paling akan dikebut perluasannya adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara dan meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melakukan pengiriman barang di Tanjung Priok agar semakin banyak kapal berkapasitas besar masuk ke Indonesia.
"Nah sekarang kita lagi mau buat Tanjung Priok itu makin besar, dengan angka 7 juta rasanya hebat ternyata sedikit dibanding negara lain," ungkap Budi Karya.