''Kalau Pakai APBN, LRT Jabodebek Selesai 12 Tahun''
Sehingga pemerintah bekerjasama dengan swasta untuk memenuhi anggaran yang tidak mampu dipenuhi uang negara.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tiocomny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Jika ditotal APBN ataupun APBD hanya mampu membiayai 30 persen dari seluruh rencana infrastruktur.
Baca: Meningkat Kasus Sensitif Terhadap Bahan Kimia Di Australia
Sehingga pemerintah bekerjasama dengan swasta untuk memenuhi anggaran yang tidak mampu dipenuhi uang negara.
"Kalau APBN-APBD hanya mampu mengakomodir 30 persen dari kebutuhan pembiayaan kita butuh 70 persen dana investasi. Kita harus berjuang harus mendayagunakan swasta, BUMN dan BUMD," ungkap Budi Karya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2018).
Baca: Khusus untuk Kedatangan Setya Novanto Karyawan RS Medika Buat Group WhatsApp
Proyek infrastruktur yang sudah menerapkan konsep tersebut adalah LRT Jabodebek yang dalam perancang keuangannya melibatkan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Dengan menggandeng swasta dana APBN yang didapatkan Kemenhub pun dapat dialokasikan ke proyek-proyek lain misalnya di kawasan-kawasan terpencil.
"LRT Jabodebek yang semula dari APBN bisa dilakukan dengan kombinasi PMN dan investasi PT KAI dan Adhi Karya untuk pertama kalinya," papar Budi Karya.
Baca: Relawan Selendang Putih Bersiap Deklarasi Pencapresan Jenderal Gatot Nurmantyo
Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika mengandalkan APBN LRT Jabodebek tidak bisa selesai dalam tiga tahun seperti target yang saat ini diterapkan.
Kata Sri Mulyani jika mengandalkan APBN pembangunannya bisa mencapai 12 tahun karena uang akan diberikan secara bertahap.
"LRT kalau pakai apbn mungkin selesainya bisa 12 tahun. Kalau ingin 2-3 tahun maka kita harus gunakan blending dari resources financing tetap Feasibility Study yang dilihat harus dikelola dg baik," pungkas Sri Mulyani.
Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jabodebek sebesar Rp 27 triliun, dana tersebut berasal dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pinjaman dari sejumlah bank.