Permintaan Sarung Tangan Dunia Melonjak, Laba PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ikut Melompat
“Peningkatan laba yang cukup signifikan ini didukung dengan meningkatnya produktivitas perseroan sepanjang 2017," sebut Ridwan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten produsen sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membukukan kenaikan laba sangat tajam sebesar 132 persen menjadi Rp 49,2 miliar selama tahun buku 2017, dibanding pencapaian yang didapat di 2016.
Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan dalam keterangan pers tertulisnya Senin (2/4/2018) mengatakan, capaian laba ini melebihi target kenaikan laba yang dipasang perseroan.
Di awal 2017 perseroan menargetkan laba Rp 32 miliar. Namun kinerja yang positif membuat perusahaan melampaui target awal dengan membukukan laba Rp 49,2 miliar.
“Peningkatan laba yang cukup signifikan ini didukung dengan meningkatnya produktivitas perseroan sepanjang 2017," sebut Ridwan.
Ikut menopang pencapaian lonjakan laba ini antara lain karena telah mulai dioperasikannya mesin-mesin automatis yang merupakan hasil investasi perseroan sebelumnya.
Ridwan menambahkan, pihaknya juga telah melakukan upgrade mesin-mesin produksi dan diproyeksikan akan selesai pada semester II 2018. Faktor penopang lonjakan laba di tahun buku 2017 lainnya adalah investasi perseroan di bidang sumber daya manusia (SDM).
"Pengembangan SDM kami membawa dampak positif terhadap cost efficiency," kata Ridwan.
Sampai akhir Desember 2017, perseroan membukukan kenaikan volume penjualan cetakan sarung tangan sebesar 23 persen leboh tinggi dibandingkan capaian penjualan di 2016 menjadi 5,04 juta pieces.
Baca: Asisten Google Versi Bahasa Indonesia Resmi Meluncur di Indonesia
Baca: Ketum MUI Ajak Investor Temui Jokowi
Sepanjang 2017, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 239,78 miliar atau tumbuh 15,7 persen dibandingkan penjualan di tahun 2016 yang mencapai Rp 207,22 miliar.
Laba komprehensif perseroan tercatat Rp 49,24 miliar atau naik 132% dari Rp 21,15 miliar.
Data Malaysian Rubber Glove Manufactures Association (Margma) menyebutkan, kebutuhan sarung tangan dunia rata-rata naik 8 sampai 10 persen setiap tahun. Hal demikian berdampak positif bagi pengembangan bisnis perseroan ke depan.