Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nasib Express Transindo Utama Setelah Gagal Bbayar Bunga Utang

Emiten dengan kode saham TAXI ini baru saja gagal membayar bunga ke-15 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Nasib Express Transindo Utama Setelah Gagal Bbayar Bunga Utang
KOMPAS IMAGES
Armada taksi Express 

Pada saat bersamaan, Pefindo juga menggunting peringkat utang TAXI dari BB- menjadi SD (selective default).

Obligor memperoleh peringkat SD saat gagal membayar satu atau lebih surat utang saat jatuh tempo namun akan tetap melanjutkan pembayaran tepat waktu untuk surat utang tersebut di kemudian hari.

Direktur Utama Express Transindo Utama Benny Setiawan mengatakan, perusahaan telah mengirim surat ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk memberitahukan mengenai penundaan pembayaran bunga ke-15 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014.

Dalam surat tersebut, Express Transindo akan menunda penyetoran dana ke rekening KSEI dari seharusnya pada 23 Maret 2018 menjadi pada tanggal 5 April 2018.

Express Transindo beralasan tengah dalam proses pengadaan pendanaan untuk pembayaran bunga obligasi ke-15.

Dalam surat tertanggal 23 Maret 2018 kepada pemegang rekening KSEI, KSEI juga telah menyampaikan mengenai penundaan pembayaran bunga tersebut.

Surat yang diteken oleh Direktur KSEI Supranoto Prajogo itu menyebutkan, pembayaran bunga ke-15 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 yang seharusnya dilaksanakan pada 26 Maret 2018 ditunda karena dana belum efektif di rekening KSEI sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Berita Rekomendasi

Benny mengaku, memang ada keterlambatan pembayaran.

Namun, dia akan mengupayakan agar dana pembayaran bunga ke-15 bisa masuk ke rekening KSEI sebelum tanggal 5 April 2018.

Sayang, Benny masih belum mau memberikan inforasi lebih banyak mengenai pembayaran bunga utang Obligasi I/2014.

Yang jelas, Express Transindo tampaknya memang tengah membutuhkan likuditas. Per 30 September 2017 lalu, kas dan setara kas TAXI hanya Rp 7,3 miliar, turun 50,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sementara, rugi bersih perusahaan justru membengkak 2,5 kali lipat menjadi Rp 210,57 miliar.

Pefindo beberapa kali menggunting peringkat utang TAXI. Sebelumnya, pada pertengahan Maret ini, Pefindo menurunkan peringkat utang TAXI dari BB+ menjadi BB-.

Pada Agustus 2017, Pefindo juga telah memangkas peringkat utang TAXI dari BBB menjadi BB+.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas