Menteri PUPR Masih Tunggu Identifikasi K3 Terkait Robohnya Proyek Tol Bitung-Manado
tim Komite Keselamatan Konstruksi (K3) telah diturunkan untuk mengidentifikasi masalah dalam pembangunan Tol Bitung-Manado.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan tim Komite Keselamatan Konstruksi (K3) telah diturunkan untuk mengidentifikasi masalah dalam pembangunan Tol Bitung-Manado.
Basuki pun masih belum bisa memberikan keterangan detail hingga identifikasi selesai terkait runtuhnya overpass atau jalan layang yang akan menghubungkan akses Jalan Tumaluntung yang akan diikuti dengan konstruksi underpass Jalan Tol Manado-Bitung itu.
"Sekarang kami belum bisa beri informasi karena kemarin tim K3 sudah kesana tapi belum bisa masuk lokasi karena masih dipasang garis polisi. Hari ini semoga bisa diinvestigasi," ungkap Basuki saat ditemui di Kantornya di Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).
Basuki juga masih menunggu hasil identivikasi terkait sanksi yang akan diberikan kepada kontraktor pembangunan PT Wijaya Karya (Wika) terkait kecelakaan konstruksi tersebut.
"Belum bisa disebutkan, tapi pasti ada sanksi apalagi ada korban jiwa," ungkap Basuki.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Puspita Anggraeni, menjelaskan pembangunan overpass telah dilaksanakan sejak Senin (16/4/2018) dengan spesifikasi panjang bentang 36 meter dan lebar 10 meter.
Kemudian pada Selasa (17/4/2018) pukul 13.58, pekerjaan pengecoran insitu pada salah satu slab, tiba-tiba runtuh, dimana salah satu slab dengan spesifikasi dan metode kerja yang sama telah berhasil dibangun.
"Dapat kami sampaikan klarifikasi bahwa konstruksi yang runtuh adalah overpass akses Jalan Tumaluntung yang melintas di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass) dan bukan konstruksi Jalan Tol Manado Bitung (belum terbangun)," ungkap Puspita Anggraeni, Selasa (17/4/2018).
Wika bersama Basarnas, Brimob dan Kodim setempat bekerjasama dalam penanganan evakuasi 21 korban yang bekerja di lokasi.
Lima orang pekerja telah mendapatkan perawatan dan sudah diizinkan untuk kembali pulang, adapun 14 orang mendapat perawatan inap untuk memastikan kesehatan yang bersangkutan.
Kemudian dua orang pekerja masih mendapatkan pertolongan di lokasi.
Wika siap bertanggung jawab penuh terhadap semua korban dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian ini dan memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik.
"Perseroan berkomitmen untuk memulihkan dan mengamankan lokasi serta menyelesaikan pekerjaan Jalan Tol Manado Bitung dengan
memperhatikan aspek safety, quality, dan time delivery," kata Puspita.
Wika pun memastikan insiden ini tidak mempengaruhi target waktu penyelesaian Proyek Jalan Tol Manado Bitung agar dapat segera memberikan manfaat keekonomian bagi masyarakat Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.