Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terminal 3 Ketambahan Penghuni Baru, Qantas dan Jetstar Asia Airways Mulai 11 Mei

“Satu per satu perusahaan maskapai asing berpindah operasi dari Terminal 2 ke Terminal 3."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Terminal 3 Ketambahan Penghuni Baru, Qantas dan Jetstar Asia Airways Mulai 11 Mei
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Suasana calon penumpang Garuda di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/1/2018). 

Laporan Reporter Kontan, Dina Mirayanti Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasional dua maskapai rute Internasional yaitu Qantas Airways dan Jetstar Asia Airways akan pindah ke Terminal 3 Bandara International Soekarno-Hatta mulai 11 Mei 2018.

Operation and Service Executive Manager Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura (AP) II Djody Prasetyo mengatakan, secara bertahap sejumlah maskapai dengan rute internasional pada Mei 2018 akan berpindah operasional dari Terminal 2 ke Terminal 3.

“Satu per satu perusahaan maskapai asing berpindah operasi dari Terminal 2 ke Terminal 3. Hal ini semakin mengukuhkan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara berkelas dunia,” ujar Djody dalam keterangan resminya, Minggu (22/4).

AP II terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan pariwisata di Indonesia. 

“Di pekan kedua bulan Mei , tepatnya 11 Mei 2018 dua maskapai secara bersamaan memindahkan operasionalnya, yakni Qantas Airways dan Jetstar Asia Airways,” terang Djody.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini tumbuh menjadi bandara berkelas dunia yang peringkat kesibukannya telah menyalip Bandara Changi dan Incheon. 

Berita Rekomendasi

Baca: Hino Buka Service Point di Terminal Tirtonadi Solo untuk Dukung Operasional Bus Antarkota

AP II sedang mengembangkan pergerakan pesawat dengan membangun jalur penghubung runway utara-selatan di bagian timur atau yang disebut east-cross taxiway dan runway ketiga.

Dengan pengembangan itu, pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta ditargetkan akan meningkat dari saat ini 81 pergerakan per jam menjadi 114 pergerakan per jam. "Pergerakan pesawat tersebut dinilai bisa lancar tanpa harus mengantre lebih lama. Sehingga take off-landing bisa lebih cepat dan tidak antre lagi," kata Djody.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas