Menteri Jokowi Ini Berobsesi Dirikan Pabrik Ban di Kabupaten Kampar
Saat ini masih sekitar 70 desa di Kampar yang masih termasuk desa tertinggal. "Kebutuhan ban sepeda motor tinggi juga di sini," ujar Eko
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, Pekanbaru- Menteri Desa Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sanjojo berencana membuat pabrik ban di kawasan perkebunan sawit dan karet di Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
Hal itu disampaikan Mendes Eko usai melihat penggunaan dana padat karya tunai di Desa Sari Galuh yang digunakan untuk pembuatan saluran lingkungan.
"Nanti saya juga akan ngomong kebeberapa perusahaan memukinkan tidak membuat pabrik ban disekitar perkebunan perkembunan karet disini," ujar Mendes Eko, di Desa Sari Galuh, Rabu (25/4/2018).
Menurut Mendes Eko, hal itu perlu karena kebutuhan akan ban sepeda motor di kawasan itu cukup tinggi.
Saat ini masih sekitar 70 desa di Kampar yang masih termasuk desa tertinggal.
"Kebutuhan ban sepeda motor tinggi juga di sini," ujar Eko
"Tadi saya sudah duduk sama-sama pak bupati untuk membuat suatu program untuk kita coba tahun ini, 70 desa yang tertinggal itu kita sentuh supaya desa tersebut tidak tertinggal," lanjut Eko
Ditemui terpisah, Bupati Kampar Aziz Zaenal mengatakan dirinya telah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat untuk memberikan bantuan berupa peralatan untuk membangun infrastruktur.
Baca: Pendiri Microsoft Bill Gates Lebih Takut Gigitan Nyamuk Ketimbang Serangan Hiu
"Jadi yang kita butuhkan bukan hanya dana desa. Kita butuh bentuk benda, seperti mesin pengaduk semen. Sehingga dengan peralatan itu, kita yang bekerja. Saya sudah bilang ke Pak Menteri dan beliau setuju," ujarnya.
Lebih jauh, Aziz juga optimis pengentasan desa tertinggal di Kampar dapat segera diwujudkan dalam setahun mendatang.
Menurut dia, Pemkab Kampar telah menyiapkan sejumlah skema dan rencana untuk mewujudkan hal itu.