Awalnya Karyawan Biasa, Kini Hengki Wijaya Owner Perusahaan Terkemuka di Australia
Programmer komputer asal Surabaya ini berhasil mendongkrak penjualan hingga menjadi pemilik perusahaan tempatnya bekerja
Editor: Eko Sutriyanto
Sesuai namanya, Accelerion akan mengakselerasi ide-ide orang Indonesia sampai terealisasi menjadi sebuah bisnis nyata, termasuk memberikan dana (funding).
Saat ini, Accelerion telah mengakselerasi satu produk bernama AccelHealth, aplikasi untuk mendukung gaya hidup Ketofastosis.
Aplikasi itu akan menjadi pengingat bagi seseorang dalam melakukan ketofastosis dengan baik.
Sementara Dayspring Care merupakan aplikasi untuk sistem kesehatan yang sangat besar dan kompleks.
Fungsi dari aplikasi ini aalah menyederhanakan sesuatu yang kompleks tersebut, misalnya formulir berlembar-lembar yang harus diisi oleh klinik kesehatan dan sejenisnya menjadi lebih sedikit dan simpel.
Meski baru akan diluncurkan pada Agustus mendatang, startup ini juga sudah memperoleh foundation client, yaitu My Home Living Care Pty Ltd dari Oatlands, New South
Wales. Visinya untuk membantu para penyedia layanan kesehatan agar bekerja berbasis sistem digital sehingga lebih mudah dan cepat.
Dalam mengembangkan Accelerion dan Dayspring Care, Hengki tak sendirian. Ia bermitra dengan dua orang, satu dari Indonesia dan satu dari Australia. Memang kedua startup tersebut teregister di Australia, tetapi operasionalnya dijalankan dari dua negara. Tim pengembangan seluruhnya justru berasal dari Jakarta dan Surabaya.
Langkah itu membuktikan bahwa Indonesia dengan populasi penduduk 262 juta dan pertumbuhan ekonomi di atas 5% per 2017 menurut data Badan Pusat Statistik sangat menarik bagi Hengki. Pada akhirnya, ia pun kembali—walau bolak-balik—ke Tanah Air untuk kepentingan bisnis. Tinggalnya tetap di Wollongong.
Sebenarnya Hengki bukan tidak ada pilihan lain dalam meniti karier di atas.
Selain harus menimbang bergabung dengan saudaranya untuk mengembangkan bisnis di Surabaya atau menanamkan saham di Itree, tempat kerja yang dicintainya, ia juga dihadapkan pada pilihan sulit lainnya.
Ia juga pernah dilematis tatkala harus memilih antara menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan yang jauh lebih besar dengan gaji yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik di Sydney, kota terbesar di New South Wales, atau tetap di Itree.
“Saya memilih di Itree yang hanya punya karyawan lima orang atau di perusahaan lain dengan 100 orang. Saya tanya kepada beberapa orang. Mereka bilang begini, ‘Kamu carilah pekerjaan di mana kamu bisa belajar karena kamu masih muda. Kalau kamu di perusahaan besar tapi cuma bikin satu hal, percuma. Tapi kalau di perusahaan yang lebih kecil, kamu bisa belajar semuanya’,” kata Hengki menjelaskan mengapa ia tetap bertahan di Itree sampai sekarang.
Kini, Itree bukan perusahaan kecil lagi.
Setelah menguasai Aussie, perusahaan tersebut akan memperkuat pasarnya di Selandia Baru, sebelum merambah ke negara-negara lainnya.
Selain memiliki Itree, tantangan yang mematahkan pandangan bahwa orang Indonesia sulit mempunyai perusahaan di negeri jiran itu, Hengki pun tetap bisa peduli dan berbuat banyak terhadap negara asalnya, yakni dengan mendirikan startup yang dioperasikan dari Jakarta, Surabaya, dan Wollongong.
Biodata Diri
Nama : Hengki Widjaja
TTL : Surabaya, 1976
Pendidikan :
1. SMA Petra Surabaya : Lulus 1994
2. Bachelor of Computer Science (BCompSci) University of Wollongong : 1994-1997
3. Master of Computer Security (MCompSci) University of Wollongong : 1998-1999
Pekerjaan:
1. Pemegang saham dan Direktur Itree Pty Ltd : Sekarang
2. Managing Director Itree Pty Ltd : Sebelumnya
3. Pendiri Accelerion : Agustus 2017-Sekarang
4. Pendiri Dayspring Care : November 2017-Sekarang
Lampiran
Foto-Foto Hengki Widjaja