TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pertambangan batu bara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 404,9 miliar atau setara Rp 330 per saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Angka tersebut setara 33,75 persen dari laba bersih MBAP tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun.

Direktur Utama MBAP Widada menyatakan, nantinya dividen yang akan dibagikan sebanyak 1,22 miliar lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

“Sebesar Rp 22,2 miliar dari laba tahun 2017 ditetapkan sebagai cadangan wajib, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan,” kata Widada saat paparan publik di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/5/2018).

Widada melanjutkan, sepanjang tahun 2017, MBAP mencatatkan laba bersih sebesar 86,73 juta dolar AS atau naik 101 persen dari tahun 2016 sevesar 43,13 juta. Sementara, pendapatan naik 38 persen menjadi 258,59 juta.

“Perseroan memanfaatkan peluang momentum naiknya harga batu bara di tahun 2017,” kata dia.

Pada tahun 2017, perseroan juga melakukan penyetoran modal baru sebesar 13,33 persen pada PT Duta Bara Utama, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

MBAP menargetkan, di tahun ini bakal mengalokasikan belanja modal sebesar 4,82 juta dolar AS. Nantinya, dana tersebut bakal dipakai untuk penggantian alat, perawatan bangunan dan infrastruktur.