Kalindo Land Bidik 30 Persen Market Share dari Hunian Bersubsidi
proyek hunian bersubsidi sebagai salah satu andalan untuk meningkatkan angka penjualan pada tahun ini
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak berkutat pada proyek hunian, Kalindo Land Group menargetkan penjualan pada tahun ini tembus hingga Rp 600 miliar atau tumbuh sekitar 17% dibandingkan realisasi 2017 (Rp 500 miliar).
Terget itu berkomposisi market share 25% produk bersubsidi dan 75% produk non-subdisi. Di mana kisaran harganya mulai dari Rp200 jutaan hingga Rp1 miliar.
Satu di antara produk andalan Kalindo Land Group adalah proyek hunian bersubsidi yang pada 2017 berhasil menjual 1.000 unit rumah dengan nilai transaksi sekitar Rp140 miliar dari tiga proyek hunian yang saat ini masih pasarkan.
Ketiga proyek tersebut memasarkan produk mix, rumah bersubsidi dan non-sudsidi (komersial).
Sentot Sudaryono Marketing Director Kalindo Land Group mengatakan, pihaknya masih melihat proyek hunian bersubsidi sebagai salah satu andalan untuk meningkatkan angka penjualan pada tahun ini melalui proyek Permata Nusa Indah Situ Sari (Cileungsi), Bekasi Timur Regency, Permata Nusa Indah Muktiwari (Cibitung).
“Proyek hunian bersubsidi cukup laris. Tahun lalu kami bisa jual 1.000 unit dari tiga proyek yang kami kembangkan. Target penjualan group kami tahun ini yang mencapai Rp 600 miliar diharapkan ditopang sekitar 30% dari hunian bersubsidi,” ujar Sentot dalam keterangannya belum lama ini.
Hunian bersubsidi ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kebanyakan berasal dari kalangan pekerja dan karyawan dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta per bulan.