PT Merck Tbk Raup Pedapatan Rp 1,157 Triliun
Penjualan segmen usaha obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 14% di saat pasar hanya tumbuh 5,3 persen
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2017 PT Merck Tbk mencatat laba bruto sebesar Rp 588 miliar, meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2016.
Penjualan Merck juga naik 12 persen dari Rp 1,03 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 1,157 triliun di tahun 2017 dan total aset Perseroan mencapai Rp 847 miliar, meningkat 14 persen dari Rp744 miliar pada 2016.
"Penjualan segmen usaha obat resep (Biopharma) Merck tumbuh 14% di saat pasar hanya tumbuh 5,3 persen," kata Dr Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk di Jakarta, Senin (25/6/2018).
Dikatakannya, pertumbuhan ini telah memungkinkan Biopharma berkontribusi hingga 43% terhadap penjualan Perseroan di 2017.
"Sementara segmen usaha obat bebas (Consumer Health) Merck berhasil tumbuh 6,9% di tengah pasar yang sedang menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi hingga 48% terhadap penjualan Perseroan,' katanya.
Merck juga terus melanjutkan pendekatan Public Private Partnership guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pasien dan praktisi kesehatan terhadap berbagai penyakit.
Upaya proaktif ini berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan untuk produk variasi obat diabetes dan fertilitas.
"Keikutsertaan dalam program JKN menyumbang 21% dari total penjualan Biopharma, meningkat dari 20% di 2016 karena penetrasi produk kardiovaskular dan tiroid yang lebih baik," katanya.
Pada tahun 2017, divisi pabrik Merck berhasil mempertahankan tingkat kecelakaan kerja nol (zero accident level) dan mencapai rekor 99,4% untuk skor kepuasan pelanggan.
Sebanyak 741 juta tablet dan kapsul diproduksi pada 2017.
Jumlah tersebut melampaui target Perseroan, yang ditetapkan sebesar 735 juta, dimana sebagian besar produksi untuk 2017 dilakukan di 2016 untuk kompensasi produksi yang lebih rendah di dua bulan pertama 2017 akibat renovasi pabrik.
Pada 19 April 2018, Merck KGaA sebagai pemegang saham pengendali final dari pemegang saham mayoritas PT Merck Tbk, telah berkomitmen untuk menjual segmen usaha Consumer Health secara global kepada Procter & Gamble (P&G), termasuk di Indonesia.
“Perseroan memastikan bahwa seluruh proses transaksi segmen usaha Consumer Health dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, untuk melindungi kepentingan para pemegang saham dan karyawan," katanya.
Martin yakin akan dapat menyesuaikan diri dengan fokus baru, sekaligus menjaga prioritas pertumbuhan bisnis dan terus berkomitmen menyediakan produk farmasi yang inovatif dan berkualitas untuk meningkatkan serta memperbaiki kehidupan di Indonesia.
Pemegang Saham PT Merck Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui Transaksi Material mengenai pengalihan segmen usaha Consumer Health kepada P&G dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,38 triliun, tidak termasuk tidak termasuk Piutang Usaha (Account Receivables), Utang Usaha (Account Payables) serta aset dan kewajiban tertentu lainnya terkait segmen usaha CH.
PT Merck Tbk tetap menjalankan segmen usaha Consumer Health seperti biasa hingga proses transaksi selesai yang ditargetkan rampung pada kuartal ke empat tahun 2018.