Tanggapan Sri Mulyani Setelah Kurs Rupiah Tembus Rp 14.328 Per Dollar Siang Ini
Siang ini rupiah sudah bertengger di level 14.328 per dollar AS, sementara kemarin tak sampai Rp 14.200 per dollar AS.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Adinda Ade Mustami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamis (28/6/2018) siang ini nilai tukar rupiah kembali melemah cukup dalam setelah dollar Amerika Serikat kembali menguat.
Siang ini rupiah sudah bertengger di level 14.328 per dollar AS, sementara kemarin tak sampai Rp 14.200 per dollar AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Menurutnya, pemerintah akan terus mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs rupiah tersebut.
Dari sisi internal, maksud Menkeu, yaitu yang berhubungan dengan seluruh framework kebijakan makro, baik dari sisi fiskal, moneter, hingga neraca pembayaran.
Baca: Tim Samurai Biru Termotivasi Spirit 2002 Saat Ladeni Polandia
Tak hanya itu, pemerintah juga akan mengontrol dari sisi fiskal, terutama menjaga defisit anggaran, penerimaan negara, belanja negara yang sesuai rencana, dan jadwal penerbitan surat utang negara.
"Agar apa yang disebut kerawanan itu bisa tetap ditekan," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Kamis (28/6/2018).
Baca: Pasca-Insiden Kapal Tenggelam di Danau Toba, Kemenhub Kini Jalankan Ramp Check dan Sertifikasi
Sementara faktor penggerak kurs rupiah yang berasal dari eksternal, terutama yang bersifat relatif seperti perubahan kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS), penguatan dollar, hingga pergerakan arus modal asing perlu dimitigasi.
"Kalau menghilangkan sama sekali tidak mungkin," tambah dia.
Meski demikian lanjut Sri Mulyani, selama pergerakan kurs rupiah masih mencerminkan fundamental dan tidak mengubah kekuatan ekonomi atau tidak bergerak jauh dari faktor pisitifnya, maka "Kami melihat itu sebagai suatu penyesuaian yang normal," tandasnya.