Harga Saham BlackGold Merosot Tersengat Kasus Suap Proyek PLTU Riau-1
BlackGold kemudian merilis keterbukaan informasi untuk menepis keterkaitannya dengan kasus suap tersebut.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Khomarul Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Terseret-seret kasus dugaan suap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1, harga saham BlackGold Natural Resources Limited longsor.
Senin (16/7/2018) hari ini harga saham perusahaan tambang yang listing di Bursa Singapura ini, rontok hingga 34,15% menjadi S$ 0,027 per saham. Selasa pagi ini (17/7/2018), saham BlackGold rebound7,41% ke level S$ 0,029 per saham.
BlackGold kemudian merilis keterbukaan informasi untuk menepis keterkaitannya dengan kasus suap tersebut.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke busa Singapura alias Singapore Exchange (SGX), Philip Cecil Rickard, Executive Chairman and Chief Executive Officer BlackGold menyebutkan, BlackGold, direksi maupun manajemen BlackGold tidak terlibat apapun dalam transaksi suap untuk memuluskan proyek PLTU Riau-1.
BlackGold melalui anak usahanya PT Samantaka Batubara memang masuk dalam konsorsium yang menggarap proyek PLTU Riau-1.
Baca: Dradjad H Wibowo Kritik Tajam Pencitraan Divestasi Saham Freeport: Jangan Membodohi Rakyat
Konsorsium itu juga beranggotakan anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yakni PT Pembangkit Jawa-Bali (PIB) dan PT PLN Batubara (PLN BB) yang memiliki saham 51% saham.
Sementara Samantaka dan China Huadian Engineering Co. Ltd, punya kepemilikan saham sebanyak 49% di proyek PLTU Riau-1.
"Hingga tanggal pengumuman ini, negosiasi pada proyek Riau-1 telah berjalan seperti yang diharapkan," tulis BlackGold dalam keterbukaan informasi, Senin (16/7/2018).
Dalam kasus dugaan suap ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.
Ia diduga menerima suap dari Johanes Budisutrisno Kotjo, bos APAC Group yang sempat disebut-sebut menjadi pemegang saham BlackGold. Johannes Kotjo juga sudah ditahan KPK dalam kasus ini.
Soal Johanes Kotjo ini, BlackGold juga memberikan klarifikasi. BlackGold menyatakan, Kotjo sudah tidak lagi menjadi konsultan di BlackGold sejak Juni 2018.
BlackGold menambahkan, tidak ada dampak kasus ini pada operasi penambangan BlackGold yang sedang berlangsung: "Kegiatan bisnis grup, termasuk pengiriman batubara ke pelanggan berjalan seperti biasa," tulis BlackGold.