Pegiat Teknologi Blockchain Garap 75.000 Petani di Bojonegoro Jawa Timur
Data-data yang dikumpulkan ini mencakup tentang luasan area tanam, jumlah petani, volume panenan, cuaca dan iklim lokal hingga geo tagging.
Penulis: Choirul Arifin
Sederhananya, blockchain adalah teknologi pencatatan transaksi terintegrasi yang transparan dan aman, karena semua input memiliki kode unik yang tidak bisa dirubah.
Ada berbagai macam model penggunaan blockchain, salah satunya adalah pertukaran data (data-exchange) terdesentralisasi berbasis blockchain, dimana cara penerapannya terangkum dalam smart contract untuk memastikan transaksi tereksekusi sebagai mestinya.
Saat ini blockchain mulai diterapkan di bermacam industri mulai dari keuangan, pertanian, kesehatan bahkan pemerintahan.
Misalnya, untuk transaksi jual-beli rumah, misalnya untuk mengecek apakah apakah pemilik rumah sebelumnya sudah membayar pajak atau belum," dia mencontohkan.
Menurut Steven, Indonesia membutuhkan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan blockchain di Indonesia.
"Dengan blockchain semua jadi terdesentralisasi. Tidak ada pihak ketiga yang menjadi middle man.
Untuk mengembangkan Block chain ini membutuhkan edukasi terus menerus dan kita yakin Indonesia punya peluang mengembangkan blockchain," lanjut Steven.
Namun dia mengakui, untuk saat ini teknologi ini di Indonesia masih sangat infant.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.