Penerbitan SBI Dinilai Belum Mampu Angkat Pelemahan Rupiah
Kemarin, posisi rupiah mengacu pada data Yahoo Finance ditutup melemah ke posisi Rp 14.525 per dolar AS.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada menilai seiring dengan diaktifkannya kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tenor 9 dan 12 bulan untuk menarik modal asing masuk ke Indonesia belum berdampak signifikan untuk meredam gejolak pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Langkah BI untuk meredam pelemahan rupiah melalui kebijakan moneter melalui penerbitan instrumen di pasar uang dengan adanya penerbitan SBI tampaknya belum banyak berimbas pada Rupiah,” kata Reza, dalam risetnya.
Kemarin, posisi rupiah mengacu pada data Yahoo Finance ditutup melemah ke posisi Rp 14.525 per dolar AS. Mata uang garuda ditransaksikan pada rentang Rp 14.503 hingga Rp 14.560 per dolar AS.
Reza berpendapat, laju nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan seiring imbas melemahnya laju Euro terhadap dolar AS seiring dengan adanya kekhawatiran Uni Eropa akan terkena dampak dari kebijakan pengenaan tarif impor oleh pemerintahan AS.
Baca: Setahun Buka Komunikasi dengan Jokowi, SBY Banyak Temukan Ranjau Jika Koalisi dengan PDIP
Baca: Prabowo Subianto: AHY, Why Not?
Di sisi lain, masih cenderung minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju Rupiah kembali tertahan kenaikannya.
“Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran 14.532-14.494,” papar Reza.