Pesona Arts and Craft Nusantara Kumpulkan 60 Pengusaha di Taman Anggrek
Ajang Pesona Arts and Craft Nusantara (PAC) ke-11 digelar mulai 24 Juli hingga 5 Agustus 2018.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Pesona Arts and Craft Nusantara (PAC) ke-11 digelar mulai 24 Juli hingga 5 Agustus 2018.
Dalam acara yang diselenggarakan di atrium Mal Tamang Anggrek tersebut, sebanyak 60 pengusaha kecil dan menengah dibidang kerajinan menyelenggarakan pameran karya mereka.
"Acara ini hasil kerja sama antara Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dengan PT Bina Ripta Utama selaku penyelenggara event untuk menyediakan wadah bagi pengusaha kerajinan memasarkan produknya," ujar Wakil Ketua III BPP ASEPHI, Gusmardi Bustami di Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Pameran yang dibuka Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi pada Rabu (23/7) menggelar berbagai produk kerajinan dari tanah air seperti batik/ fashion, perhiasan, aksesoris, kerajinan kayu, sabut kelapa dan lain sebagainya. Pameran diikuti 60 peserta UKM termasuk 8 binaan Dekranasda Jakarta Barat.
Gusmardi mengatakan, PAC Nusantara merupakan rangkai kegiatan pameran produk kerajinan yang diselenggarakan dari mal ke mal di wilayah Jabodetabek untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha kerajinan untuk menampilkan produknya serta dapat dibeli pengunjung mal.
Gusmardi mengatakan, dalam setiap pameran peserta yang seluruhnya merupakan usaha kecil dan menengah diberikan harga yang terjangkau tujuannya agar para pengusaha kerajinan lebih leluasa menampilkan produk yang berkualitas serta mampu bersaing.
"Kami selalu berkerja sama dengan pengelola mal untuk memberikan harga yang terbaik karena melalui pameran baik pengusaha kerajinan maupun pengelola mal sama-sama diuntungkan. Pengusaha kerajinan bisa jualan sedangkan disisi lain pengunjung mal jadi lebih ramai," ujar Gusmardi.
Gusmardi mengakui permasalahan yang dihadapi pengerajin dari kelompok usaha kecil dan menengah masih menyangkut persoalan pembiayaan dan pemasaran.
"Kami selalu mendorong pengusaha kerajinan agar lebih tertib dan teratur dalam menyelenggarakan pembukuan karena hal itu menjadi syarat utama bagi bank untuk menyalurkan kredit," kata Gusmardi.
Gusmardi juga mengatakan selaku asosiasi selalu menyampaikan kepada anggota agar memiliki badan usaha yang jelas, memiliki NPWP dan melaporkan kegiatannya ke kantor pajak karena ada fasilitas pajak penghasilan 0,5 persen bagi UMK.
"Kami dari asosiasi punya tanggungjawab kepada anggota agar tertib dalam menjalankan usaha agar bisa terus berkelanjutan. Kegiatan seperti sekarang ini menjadi kebanggaan bagi mereka karena bisa berjualan di mal mewah," ujar dia.