Jadi Pengelola Blok Rokan, Pertamina Rencana Cari Mitra Kembangkan Teknologi dan Pendanaan
Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan ada dua sektor yang membutuhkan partner.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah ditetapkan menjadi operator Blok Rokan periode 2021-2041, PT Pertamina (Persero) menyiapkan proposal untuk mencari mitra kerja.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan ada dua sektor yang membutuhkan partner.
Pertama adalah penerapan teknologi baru yang disebut Enhance Oil Recovery (EOR) saat eksplorasi, sehingga dapat meningkatkan produksi minyak.
Teknologi tersebut dibutuhkan karena sumur yang dieksplorasi bukan sumur baru sehingga tingkat eksplorasinya lebih sulit.
"Alasan atau tujuan partner ini untuk mitigasi risiko. Resiko teknologi, EOR di sumur pertamina belum pernah kami lakukan. Kita cari partner untuk ini," kata Nicke di acara FMB 9, di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
Baca: BPPT Janji Siapkan Charging Station untuk Mobil Listrik di Pusat Perbelanjaan Bulan Oktober
Mengingat waktu operasi yang masih 20 tahun lagi yakni pada tahun 2021, Pertamina juga akan mempelajari teknologi tersebut.
"Untuk bisa limakali lipat banyak hasilnya harus pakai EOR. Kita akan pelajari ini sampai 2020. Apa bisa kita mitigasi sendiri, atau kita bisa share dengan partner yang ahli soal ini," tutur Nicke.
Kemudian, pencarian partner lainya adalah untuk pendanaan yang diakui Nicke sudah ada yang menyatakan ketertarikan.
"Mitigasi resiko pendanaan. Terbuka juga peluang. Ini banyak pihak yang berminat. Peluang untuk melakukan partnership terbuka. Untuk dua mitigasi resiko itu," ujar Nicke.
Selain di Blok Rokan, Pertamina juga akan membuka pencarian partner untuk Blok Mahakam, namun sebelumnya akan mengajukan izin terlebh dulu kepada pemegang saham dalam hal ini pemerintah.
Sebelumnya juga akan dilakukan kajian, dan meminta pendapat kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menjaga keuangan Pertamina.
"Makanya kita kirim surat kepada pemegang saham untuk mengajukan izin prinsip BUMN untuk melakukan share down. Kita menyusun prosedurnya supaya aman, karena kita BUMN supaya tetap terjga kita minta kajian opinion. dari BPKP," kata Nicke.