Siam Cement Group Bukukan Penjualan Rp 3.075 Miliar di Kuartal II 2018
Di Indonesia, SCG baru saja mengakuisisi 29 persen saham di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, perusahaan ritel produk bahan bangunan dan rumah tangga.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siam Cement Group (SCG) membukukan kinerja memuaskan selama kuartal kedua (April-Juni) tahun 2018 ini.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2018 yang dipublikasikan, SCG Indonesia membukukan total aset senilai Rp 21.269 miliar atau setara 1.489 juta dolar AS di kuartal II tahun ini.
Smeentara, pendapatan dari penjualan di kuartal II mencapai Rp 3.075 miliar atau sekitar 221 juta dolar yang mencakup penjualan dari operasional di dalam negeri dan impor dari Thailand.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 26 persen secara y-o-y terutama dari produk petrokimia dan impor dari Thailand.
Selama periode H1/2018, SCG di Indonesia melaporkan pendapatan dari penjualan sebesar Rp 6.257 miliar (US$ 457 juta), mengalami peningkatan 21 persen secara y-o-y.
Di Indonesia, SCG baru saja mengakuisisi 29 persen saham di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, perusahaan ritel produk bahan bangunan dan rumah tangga.
Akuisisi ini akan dimanfaatkan perseroan , guna memperluas jangkauan distribusi material dan bahan bangunan serta produk rumah tangga lainnya.
CSA memiliki dua lini bisnis utama yaitu toko ritel modern yang bernama "Mitra10" serta bisnis pendistribusian produk-produk rumah tangga.
Mitra10 adalah toko ritel modern terkemuka di Indonesia untuk produk-produk rumah tangga, yang telah memiliki 27 cabang di kota-kota besar. CSA menargetkan pembangunan 50 toko baru Mitra10 hingga akhir tahun 2021 guna memperkuat pangsa pasar.
Baca: Dipilih Jadi Pengelola Blok Rokan, Pertamina Siap Tekan Impor Minyak
Pada lini bisnis lainnya, yaitu distribusi produk bahan bangunan, CSA telah memiliki akses ke lebih dari 30.000 toko ritel tradisional di berbagai wilayah di Indonesia.
Mr. Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Rabu (1/8/2018) mengatakan, SCG bergerak maju untuk memperluas core bisnis perusahaan di wilayah ASEAN.
Baca: Januari-Juni 2018, Apple Bukukan Laba Rp 165 Triliun!
"Salah satu proyek besar kami saat ini adalah pembangunan kompleks petrokimia pertama di Vietnam, Long Son Petrochemicals Company Limited (LSP)," ungkapnya.
Di bulan Juni tahun ini, SCG meningkatkan kepemilikannya dari 71% menjadi 100%, dan dijadwalkan akan menandatangani paket pinjaman senilai US$ 3,2 miliar yang berasal dari institusi finansial domestik maupun mancanegara di bulan Agustus.
Proyek ini telah siap dilanjutkan ke fase Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di Q3/2018 dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada Q1/2023. "Proyek ini akan menciptakan banyak lapangan kerja, memberikan kontribusi pendapatan terhadap negara, yang secara langsung dapat meningkatkan iklim industri dan ekonomi Vietnam,” ungkap Rangsiyopash.