Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Terus Melemah, BI Minta masyarakat bandingkan Juga dengan Mata Uang Negara Lain

"Karena itu, bandingkan dengan yang lain (negara lain). Pelemahan nilai tukar rupiah lebih rendah dari negara lain," kata Perry

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rupiah Terus Melemah, BI Minta masyarakat bandingkan Juga dengan Mata Uang Negara Lain
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo 

Laporan Reporter Kontan, Adinda Ade Mustami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada hari ini, Jumat (24/8). Di pasar spot siang ini, rupiah berada di level Rp 14.660 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,15% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.638 per dollar AS

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga mencatat, rupiah hari ini di level Rp 14.655 per dollar AS, melemah 0,24% dari posisi kemarin pada Rp 14.620 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan nilai tukar tersebut jangan dilihat nilainya saja. Sebab, pelemahan juga terjadi di negara-negara di seluruh dunia.

"Karena itu, bandingkan dengan yang lain (negara lain). Pelemahan nilai tukar rupiah lebih rendah dari negara lain," kata Perry saat konferensi pers di Kantor Kemko Perekonomian, Jumat (24/8/2018).

Lebih lanjut Perry bilang, bukan berarti BI tidak melakukan langkah-langkah stabilisasi. BI telah menaikkan bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir untuk menarik inflow. 

Baca: Tersengat Kasus Suap Proyek Listrik, Pagi Tadi Idrus Marham Temui Jokowi Sebelum Putuskan Mundur

"Alhamdulillah inflow terutama yang long term sudah mulai masuk. Eksportir sudah mau menjual dollarnya dan swap rate kami permudah, percepat, dan murah," tambah dia.

Berita Rekomendasi

Ke depan, BI berkomitmen menjalankan tiga langkah dalam rangka stabilitas kurs rupiah. Pertama, penyesuaian suku bunga yang telah dilakukan dalam RDG terakhir untuk memperkuat daya tarik pasar keuangan Indonesia sekaligus menurunkan current account deficit (CAD).

Kedua, intervensi ganda di pasar valas dan pembelian SBN di pasar sekunder jika terjadi capital reversal atau kenaikan yield di luar kewajaran. Ketiga, memastikan ketersediaan valas di pasar dengan mempermudah, mempercepat, dan mempermurah swap rate BI.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas