Pengembangan Kota Terintegrasi Terdongkrak Revolusi Industri 4.0
Dia menambahkan Pemerintah menargetkan pada akhir tahun ini sudah mulai ada kawasan industri yang beralih ke jaringan 5G
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Revolusi Industri 4.0 yang ditandai tingginya peranan teknologi di sektor manufaktur diyakini turut mendongkrak percepatan pengembangan kota terintegrasi.
Keberadaan kota terintegrasi yang dilengkapi infrastruktur dasar dan internet canggih untuk menyelesaikan berbagai persoalan (internet of things) sangat diperlukan bagi terciptanya perekonomian nasional yang maju.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengungkapkan pemerintah sedang mendorong pengembangan jaringan dari 4G ke 5G di kawasan industri guna mempercepat implementasi Revolusi Industri 4.0.
“Kita sudah identifikasi kawasan industri mana saja yang siap,” kata Haris dalam pernyataannya, Rabu (5/9/2018).
Mahalnya biaya investasi pengembangan jaringan 5G membuat belum ada pengelola kawasan industri yang secara resmi menyampaikan kesanggupan mengembangkan jaringan 5G. Meski demikian, dalam waktu dekat kawasan industri di beberapa daerah dapat mengembangkan 5G.
“Saya kira kawasan industri Jababeka, Karawang, Bekasi, dan Purwakarta bisa mengembangkan 5G guna mendorong Industri 4.0 khususnya pada lima sektor utama yakni otomotif, makanan minuman, tekstil, elektronik, dan kimia,” kata Haris.
Dia menambahkan Pemerintah menargetkan pada akhir tahun ini sudah mulai ada kawasan industri yang beralih ke jaringan 5G. Kementerian Perindustrian juga akan terus mendorong dan menyiapkan skema pengembangannya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sekitar 35% dari lahan yang sedang dikembangkan menjadi kawasan industri baru bertaraf internasional berada di Jawa Barat. Kabupaten Karawang masuk sebagai wilayah kawasan industri terintegrasi yang menjadi prioritas pembangunan di provinsi tersebut.
Khusus Karawang, saat ini sedang diselesaikan infrastruktur fisik seperti jalan tol layang dan pengembangan jaringan koneksi nirkabel 5G. Melalui kecepatan data, kehadiran 5G diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem inovasi yang dilakukan manufaktur dalam kawasan industri di daerah tersebut.
Salah satunya, Karawang New Industry City yang dapat menjadi bagian pengembangan kota industri terintegrasi kelas dunia. Keberadaan kota industri ini diharapkan mendorong inovasi dan turut berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan multiplier-effect yang bermanfaat bagi perkembangan sosio-ekonomi di Karawang dan daerah sekitar. New Industry City ini akan terdiri dari lima industrial park, yaitu Material Konstruksi, Otomotif, Elektronik, Logistik, serta UKM & Inovasi.
Ketua Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengungkapkan tiga daerah berkawasan industri yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Purwakarta memiliki prospek cerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi, pemerintah berencana membentuk Kawasan Industri Terpadu.
Terbentuknya koridor Kawasan Industri Terpadu akan mengintegrasikan serta mempermudah koordinasi yang lebih baik khususnya sisi infrastruktur. “Secara umum masyarakat di daerah tersebut bisa lebih mudah menggunakan sarana infrastruktur dan utilitas yang ada sehingga ekonomi juga bisa lebih hidup dan memberikan nilai tambah,” ungkapnya.
Sanny menambahkan selain tercipta infrastruktur yang baik, sarana utilitas seperti suplai listrik dan air bersih juga bisa terintegrasi antar tiga kabupaten tersebut. Selain itu, perizinan dan koordinasi antar pemerintah daerah semakin diperkuat untuk menjadikan koridor tiga kawasan ini menjadi kawasan strategis nasional.
“Investor global sangat melihat interkonektivitas antar infrastruktur. Rencana pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati bisa menjadi daya tarik. Ini satu terobosan meningkatkan pelayanan dan kemudahan investasi bagi investor baru dan yang akan melakukan perluasan investasi industri manufaktur di tiga kawasan tersebut,” tutup Sanny.