Rupiah Melemah, Gerai Valuta Asing Ini Terima Penukaran Hingga 100.000 USD Dalam Sehari
Supervisor Dollarindo, Gabe Hutapea mengatakan bahwa transaksi penukaran mata uang di kantornya mengalami peningkatan yang signifikan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat mempengaruhi transaksi di perusahaan jasa penukaran uang.
Masyarakat Indonesia baik perorangan maupun perusahaan beramai-ramai datang ke Money Changer untuk melakukan transaksi penjualan mata uang Dollar.
Baca: Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp15.000 per Dollar AS, Ini Instruksi Jokowi ke Jajaran Kabinetnya
Fenomena tersebut teramati di Dollarindo, sebuah perusahaan jasa penukaran uang yang terletak di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Supervisor Dollarindo, Gabe Hutapea mengatakan bahwa transaksi penukaran mata uang di kantornya mengalami peningkatan yang signifikan.
"Kembali lagi kepada keperluan salah satunya seperti perusahaan yang ingin melakukan pembelian barang dalam USD atau perorangan yang mau membeli sesuatu dalam USD atau mau keluar negeri," kata Gabe Hutapea.
Ia memprediksi lonjakan jumlah transaksi juga terjadi di perusahaan jasa penukaran uang lainnnya.
Peningkatan jumlah pengunjung dan transaksi mulai terjadi di Dollarindo sejak akhir Agustus 2018 ketika nilai tukar Rupiah berada pada angka Rp 14.500 per USD.
Menurutnya fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi saat Rupiah terkoreksi sangat dalam terhadap USD.
"Mungkin para pelaku Dollar seperti pemilik tabungan atau juga yang lainnya tentunya melakukan penjualan transaksi USD karena memang harga jualnya sedang tinggi. Jumlahnya jelas agak wah. Kalangan menengah ke atas tentu melihat situasi saat ini sebagai kesempatan besar untuk melakukan penjualan USD," ujar Gabe Hutapea kepada Warta Kota, Rabu sore.
Lonjakan jumlah pengunjung dan transaksi terjadi pada seluruh cabang Dollarindo yang ada di wilayah DKI Jakarta. Angka peningkatannya bahkan diperkirakan mencapai 100 persen.
"Kalau kami di sini perbandingan yang jual dan yang beli sekitar 60:40. Itu mencakup perorangan dan perusahaan. Mungkin perusahaan punya stok USD yang ditahan dulu dan sekarang dijual karena menguntungkan atau bisa juga orang pribadi yang simpan Dollar sekarang peluang bagus untuk melepasnya," tutur Gabe Hutapea.
Dalam catatan terakhir pada Rabu sore, dalam sehari Dollarindo Cabang Gunung Sahari Jakarta Pusat diketahui telah menerima sekitar USD 100.000 atau hampir Rp 1,5 Milliar dan melepas USD kira-kira 40.000 - 50.000.
"Kalau jual kami terima Rp 14.960 dan kami lepas balik Rp 15.010," ucap Gabe Hutapea.
Data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dikeluarkan Bank Indonesia pada Rabu (5/9/2018), posisi Rupiah berada pada level Rp 14.927 per USD, sedangkan pada hari sebelumnya Rp 14.840 per USD.
Baca: Usai Sekap Korban, Rampok Gasak Puluhan Ponsel dan Rp 35 Juta dari Toko Handphone di Tangerang
Jika Rupiah terkoreksi lebih dalam lagi, Gabe Hutapea memperkirakan jumlah pengunjung dan transaksi pada perusahaan jasa penukaran uang akan semakin tinggi.
"Sekarang, di angka Rp 14.900 saja sudah ramai sekali, apalagi kalau Rupiah anjlok di atas angka Rp 15.000 per USD, kan bisa saja terjadi, melihat situasi perekonomian dunia saat ini yang sedang dilanda krisis, kecuali Amerika Serikat yang terbang tinggi," katanya.
Penulis: Hamdi Putra
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Dollarindo Gunung Sahari Terima 100 Ribu Dollar Dalam Sehari