Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Maskapai Penerbangan Menanti Kenaikan Tarif Batas Bawah Antisipasi Pelemahan Rupiah

Rencana kenaikan tarif batas bawah karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih dikaji oleh Menko Luhut.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Maskapai Penerbangan Menanti Kenaikan Tarif Batas Bawah Antisipasi Pelemahan Rupiah
Apfia Tioconny Billy
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconnny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan telah mengajukan rencana kenaikan 5 persen tarif batas bawah (TBB) pesawat dari saat ini 30 persen menjadi 35 persen kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Rencana kenaikan tarif batas bawah karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat itu pun masih dikaji oleh Menko Luhut.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo menyambut baik rencana tersebut walaupun besarannya belum sesuai dengan yang diajukan oleh Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) yakni sebesar 10 persen.

"Ya, ada efeknya lah, walaupun tidak signifikan, kita terimakasih itu disetujui. Kita mengikuti koridor yang benar, suara airline melalui Inaca itu," kata Juliandra saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).

Juliandra pun memastikan jika batasan tarif baru sudah ditetapkan pemerintah, tidak akan sulit bagi Citilink untuk menaikkan harga tiket pesawat.

Baca: Wakil Komandan Yonif Armed 15/105 Martapura Meninggal Usai Mobil yang Ditumpanginya Tabrak Truk

Hal itu karena ada landasan aturan dan melihat tingginya jumlah penumpang Citilink dalam dua bulan terakhir yang mencapai 90 persen.

Berita Rekomendasi

"Kita bermain dalam koridor batasan tarif gak boleh melanggar itu. Saat ini kan demandnya juga naik sehingga itu tidak terlalu sulit buat kita coba (naikkan harga)," ujar Juliandra.

Sebelumnya, Ketua Inaca yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury berharap pemerintah segera menerapkan kenaikan tarif batas bawah karena hanya itu yang dapat membantu biaya operasional maskapai.

Sektor penerbangan turut terimbas dengan adanya pelemahan rupiah karena banyak transaksi yang menggunakan dolar AS seperti biaya sewa pesawat dan biaya pembelian bahan bakar, terlebih yang saat ini juga meningkat karena adanya kenaikan harga minyak dunia.

"Kenaikan tarif batas bawah lah, itu yang kita harapkan, itu bisa membantu industri secara keseluruhan. Perkembangan terakhir depresiasi rupiah menjadi dorongan aturan tarif batas bawah bisa segera direalisasikan," kata Pahala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas