Menkeu Minta Bantuan Pelaku Usaha untuk Jelaskan soal Utang RI
Sri Mulyani mengatakan dalam setiap diskusi politik, utang pemerintah selalu menjadi pembahasan dan dipolitisasi.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali menyinggung perihal utang pemerintah dalam pidatonya di Seminar Nasional yang diadakan oleh Kadin dan Apindo.
Di depan para pelaku usaha, Sri Mulyani mengatakan dalam setiap diskusi politik, utang pemerintah selalu menjadi pembahasan dan dipolitisasi.
"Dalam diskusi politik seolah-olah utang pemerintah banyak banget. Ada yang bilang kita harus kurangi utang habis-habisan," ujar Sri Mulyani di Grand Ballroom Kempinsky, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Sri Mulyani menjelaskan utang pemerintah tersebut ibarat pembiayaan oleh para pelaku usaha kepada perusahaannya.
Menurutnya hal tersebut lumrah bagi perusahaan melakukan pembiayaan sebuah usaha melalui utang untuk mengembangkan bisnisnya.
"Sama seperti bapak ibu pengusaha, utang itu bukan tujuan tapi itu alat. Kalau usaha merosot, ingin ekspansi dan ingin profit lebih banyak. Maka pembiayaan investasi apakah dengan utang atau uang sendiri itu pilihan," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani hal tersebut sama ketika pemerintah membutuhkan dana untuk melakukan pembangunan.
Dengan tujuan tersebut APBN didesain, sementara pembiayaan melalui utang merupakan satu di antara alat pembiayaan selain perpajakan.
"Kalau bicara di forum ini lebih mudah menjelaskan, saya baru bicara sedikit kepalanya sudah mengangguk-angguk," lanjutnya.
Oleh karena itu dirinya berharap mereka yang mengerti tentang fungsi utang, termasuk pengusaha untuk ikut membantu menjelaskannya.
"Saya berharap pengusaha ya membantu menjelaskan," tuturnya.