Bank Sinarmas Matangkan Spin Off Unit Usaha Syariah
saat ini Bank Sinarmas tengah melakukan pembenahan terkait ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menyatakan tengah mematangkan rencana untuk melakukan pelepasan dari induk usaha atau spin-off terhadap Unit Usaha Syariah (UUS) dan menjadikan Bank Sinarmas Syariah sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.
"Kami sudah merencanakan keinginan spin-off pada pertengahan 2017, tetapi sempat tertunda tekait kesiapan menjadi Badan Usaha Syariah. Setelah spin-off, maka nantinya Bank Sinarmas Syariah langsung menjadi BUKU II," kata Direktur Bank Sinarmas Syariah, Halim Liem di Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Halim menuturkan, saat ini Bank Sinarmas tengah melakukan pembenahan terkait ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
"BMPK itu yang mesti dibenahi. Karena, kredit yang besar terkena BMPK dan kami harus eksis di situ minimal satu tahun," ujarnya.
Menurutnya, perseroan akan memperoleh tambahan aset sebesar Rp 1,5 triliun pasca spin-off, sehingga Bank Sinarmas Syariah total aset menjadi Rp 6,5 triliun.
Halim mengatakan, perubahaan status dari UUS menjadi BUS tersebut diperkirakan akan terealisasi paling lambat pada pertengahan 2020. Halim menambahkan, rencana spin-off juga akan diawali dengan upaya perseroan memperkuat fungsi intermediasi perbankan.
Saat ini, Bank Sinarmas Syariah sudah resmi menjadi Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH), sehingga akan menjadi bank yang melayani pendaftaran haji melalui seluruh jaringan.
Untuk menjalankan peran tersebut, Bank Sinarmas Syariah memfasilitasinya melalui Tabungan Simas Haji IB.
"Dengan BPS-BPIH itu, UUS BSIM bisa melayani nasabah untuk pendaftaran dan pelunasan haji yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan BPKH," jelasnya.
Bank Sinarmas Syariah menargetkan bisa menerima 2.000 booking seat pada 2019. "Sampai akhir tahun ini bisa mencapai 600 booking seat. Kami akan memanfaatkan semua jaringan Sinarmas Group," kata Halim.