Belum Terimbas Pelemahan Rupiah, Garuda Indonesia Siapkan Langkah Antisipatif
Pikri Ilham Kurniansyah memastikan meskipun rupiah melemah keuangan Garuda Indonesia tidak terganggu
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah masih enggan turun dari level Rp 15.000 sejak Rabu (8/10/2018) lalu. Pada pembukaan perdagangan Jumat (10/5/2018) pun rupiah melemah di level Rp 15.189 per dolar AS dari Rp 15.179 per dolar AS saat penutupan Kamis (9/10/2018).
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah memastikan meskipun rupiah melemah keuangan Garuda Indonesia tidak terganggu karena banyak wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia.
Kemudian penerbangan domestik juga menunjukan peningkatan dengan adanya pelemahan rupiah sehingga keuangan Garuda Indoneia tetap stabil.
"Industri terus bagus turis banyak masuk kita dapet dolar, banyak dolar seimbang orang indonesia bisa hidup di domestik lebih bagus. Industri domestik kita bertumbuh," papar Pikri Ilham saat ditemui di acara GATF Phase II 2018, di JCC Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).
Kemudian untuk menjaga keuangan, Garuda Indonesia pun melakukan langkah antisipatif dengan membatasi tiket murah dan menjual dengan harga normal.
Baca: Program Flash Sale Advan G3 Jilid Dua Akhirnya Dibuka Lagi
"Kita kurangin jualnya yang mahal-mahal dulu sesuaikan," kata Fikri.
Lalu langkah lainnya dengan mengikuti travel fair kelas internasional untuk meningkatkan penumpang mancanegara misalnya dengan menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) di Singapura, Australia maupun berpartisipasi dalam Wonderful Indonesia Travel Fair (WITF).
"Kami dengan Kementerian Pariwista minggu ini ada GATF di Singapura dan Australia. WITF kemarin di Shanghai 8,5 juta yuan, target kita tahun ini justru kita besarkan di WITF," papar Pikri Halim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.