Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Dunia: Kerugian Infrastruktur Akibat Gempa Bumi dan Tsunami Sulteng 31 Juta Dollar

Ia menyebut, kerugian ditaksir di atas 31 juta dollar dari sisi infrastruktur atau sekitar 465 miliar.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bank Dunia: Kerugian Infrastruktur Akibat Gempa Bumi dan Tsunami Sulteng 31 Juta Dollar
SETWAPRES/HANDOUT
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat lakukan kunjungan kerja bersama Seketaris Jenderal Persatuan Bangsa–Bangsa (PBB) Antonio Guterres, CEO World Bank, serta Perwakilan Asian Development Bank (ADB), ke Palu, Jumat (12/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, PALU - CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva mengatakan, Bank Dunia baru saja menyelesaikan asesmen dan menaksir kerugian akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Ia menyebut, kerugian ditaksir di atas 31 juta dollar dari sisi infrastruktur atau sekitar 465 miliar.

Dari hasil itu, Kristalina mengatakan, Bank Dunia akan menyiapkan dana bantuan awal sebesar 5 juta dollar atau sekitar 75 miliar.

"Kami telah mengidentifikasi langkah penting untuk mengatatasi masalah ini secepatnya dengan menyiapkan bantuan sebesar 5 juta dollar," ucap Kristalina dalam kunjungannya ke Palu bersama Wapres Jusuf Kalla, Jumat (12/10/2018).

Dalam keterangannya Kristalina mengungkapkan, kekagumanya pada mental orang Indonesia saat menghadapi bencana.

Baca: Dibangun 780 Unit dengan 4 Tower, Ini Harga dan Angsuran Rumah DP 0 Rupiah Klapa Village

Ia mengatakan meski menjadi korban bencana, warga Palu dan sekitarnya memiliki kekuatan dan ketahanan psikis yang baik.

Berita Rekomendasi

"Selaku perwakilan dari komunitas internasional, saya ingin menyampaikan bahwa solidaritas Anda sangat kuat dan menyebabkan kami datang dengan respek yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Indonesia," ujarnya.

Baca: Dibuka Dengan Indonesia Raya, Emak-emak Deklarasikan Dukungan Untuk Paslon Prabowo-Sandi

Di saat yang sama dirinya bersama Indonesia juga mengidentifikasi dua isu besar, pertama, bencana likuefaksi (tanah kehilangan dana ikat), dan membuat masyarakat trauma sehingga harus diberikan support sebagai suatu komunitas.

Kedua, membangun kembali lingkungan mereka.

"Kami akan bekerjasama untuk menangani ini. Cara terbaik untuk memulihkan rasa kehilangan mereka adalah dengan membangun kembali (lingkungan mereka) dengan lebih baik," terang Kristalina.

Dengan gempa berkekuatan 7,4 magnitudo dan tinggi tsunami 11,3 meter, Palu, Donggala dan Sigi porak poranda.

Dilaporkan dari BNPB, Korban meninggal dunia mencapai 2.840 orang, dengan kerusakan terparah terjadi di Balaroa dan Petobo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas